Blog Cerita Cha Bercerita Tentang Hal-Hal Biasa

Memiliki anak itu anugerah terindah yang pernah saya miliki - Echa, survivor

Jujur saat saya mau ikutan lomba Selfie Story ini, saya bingung ketika harus memilih satu foto saja sebagai inti cerita...Selama beberapa minggu, saya pandangi semua foto yang rata-rata foto selfie semua, pilih-pilih yang mana... Tapi akhirnya foto-foto bersama Raffi yang saya pilih sekarang.

Iya, saya tahu katanya harus ada background fotonya kan? Tapi gimana ya, rata-rata selfie saya bersama Raffi dimana saja dan banyaknya juga cuma dirumah saja :))))... Dan disini yang akan saya ceritain bukan background fotonya... Tapi cerita dibalik selfie-selfie saya dan Raffi...Saya harap alasannya bisa diterima dewan juri :D.

Iya, kisah dibalik foto bersama anak tercinta Raffi yang akan saya ceritakan. Buat saya, Raffi itu anugerah. Saya hamil saat kembali mempersiapkan kemoterapi untuk lymphoglandula non hodgkins. Demi membuang kanker getah bening stadium 2 yang sudah bertahun-tahun dalam tubuh saya.  Padahal saat menikah, jauh-jauh sebelumnya saya sudah bilang pada suami "Andai nanti tidak diberikan anak jangan kecewa ya?" Tapi saat itu suami hanya tersenyum dan bilang "Yang penting saya akan selalu disampingmu, menemani hari-hari indahmu...". 

Iya benar ternyata... Allah itu tidak tidur.... Bayangin saja, walau tahu saya banyak dosa dan  melakukan kesalahan dimasa lalu.... Tuhan memberi saya kesempatan untuk berubah menjadi orang yang lebih baik.... Tuhan memberikan rejeki agar saya menjadi seorang ibu seutuhnya, yang merawat dan membesarkan anak dengan penuh cinta. Selama hamil saya selalu berdoa agar selalu bersama anak didalam setiap waktu dan  tidak akan pernah terpisah meski hanya sebentar.

Iya, hari demi hari saya selalu menjaga kesehatan kehamilan. Walau di trisemester pertama sempat bengkak leher sampai besar, tapi saya tahan nyerinya dengan tidak minum obat apapun kecuali polycrol (untuk tukak lambung yang aman untuk ibu hamil) dan vitamin yang diberi oleh dokter. Setiap hari saya berdoa, semoga anak dalam kandungan sehat walau ibunya sedang sakit.  Alhamdulillah, anak saya, Raffi, lahir dengan sehat dan lengkap tidak kurang apapun... Subhanallah..

Ini selfie pertama saya sekeluarga saat Raffi baru lahir

Iya, semenjak itu saya selalu berusaha mengambil momen-momen indah bersama Raffi. Kayaknya tidak ada satu haripun terlewat tanpa foto selfie bersama Raffi. Kalau dulu saya selalu selfie bareng cucuth, kalau sekarang seringnya sama Raffi atau bahkan bertiga sama cucuth..

Iya, setiap memandang Raffi tidur, mata saya otomatis berkaca-kaca mengingat perjuangan yang pernah dilakukan....Suatu kebanggaan besar buat saya  yang dulu sering mendapat asupan obat macem-macem bisa menjadi seorang ibu, ibu beneran.  Saya bisa melihat Raffi tumbuh besar dari hari ke hari disetiap foto yang ada, foto yang diambil setiap harinya. Sering saya senyum-senyum sendiri kalau lihat koleksi fotonya mulai dari bayi merah sampai sekarang umur 18 bulan. Saya bangga menjadi seorang ibu... bangga dan bahagia sekali....

Iya, setiap malam  saya selalu berdoa "Insya Allah lahir batin menemani kamu Nak... semoga Tuhan tidak pernah memisahkan kita barang sedetikpun".  Itu doa saya sampai detik ini, doapun yang selalu sama setiap harinya.

Iya, bahagia sekali saat saya selalu bisa menangkap momen pertama bersama dia... Saat tertawa pertama kali, merangkak pertama kali, berjalan pertama kali, rasanya hati ini senang sekali melihat dia begitu tertawa gembira. Saya selalu menebak-nebak, kira-kira besok dia bertambah apa lagi ya perkembangannya?.

 

Ini foto pake kamera depan hp Smartfren
hadiah lomba yang kemudian hari rusak karena dibanting Raffi

Iya, dan hal itu membuat saya bangga..sangat bangga.. Ternyata ibu seorang penderita kanker bisa melahirkan anak yang sehat dan cerdas. Saya kuat karena punya hidup yang penuh cinta dalam keluarga. Semangat dari suami dan Raffi berikan setiap harinya yang bikin saya selalu ingin sembuh. Cinta Papih dan Raffilah yang bikin saya selalu tersenyum dan ikhlas menjalani terapi setiap minggunya yang memakan tidak sedikit biayanya.... Iya, saya kuat.


Iya benar, Raffi membuat saya semangat dalam hidup. Kalau dulu saat saya mulai jenuh berobat yang tidak berhenti sepanjang tahun, biasanya saya marah dan nangis lalu punya perasaan menjadi orang paling tidak beruntung di dunia. Why me? Tapi saat saya lihat Raffi, melihat binar matanya yang polos, saya  menjadi bersemangat lagi... Apalagi dia selalu menemani saya dirumah sakit setiap minggunya, melihat dia semangat mendorong kursi atau bermain seperti biasa dirumah sakit membuat saya ingin hidup terus terus nemeni dia... Seakan dia bilang "Mamih, harus sembuh..Kan Raffi disini temani mamih"


Iya, dan foto-foto selfie kami inilah yang membuat saya tegar dan selalu berusaha ceria. Sekarang sih masih nyusu...Tapi setengah tahun lagi dari sekarang setelah selepas ASI, saya akan kembali ketemu dengan yang namanya  kemoterapi. Dan dalam doa, saya selalu berharap semoga bisa terus foto selfie sama Raffi hingga masa saya tiada... iya sampai memang tiba masaNya..

Iya, selfie juga banyak gunanya kok. Selfie bersama bayi selain untuk pengingat momen-momen indah, juga bisa untuk menambah perkembangan si bayi loh #serius. Ini ada beberapa tips dan kegunaan selfie bersama bayi yang selama ini saya lakukan :

1. Selfie bersama bayi bisa untuk mengenalkan bentuk mukanya saat melihat wajahnya dikamera depan seperti mengaca. Kita tinggal memberi tahu dan menunjuk ini hidung, mulut, kepala, pipi dan bagian-bagian lainnya. Lumayan kan, nambah kosakata dan mudah diingat.

2. Selfie dengan bayi juga melatih cara bersosialisasinya. Dia belajar untuk berani tampil depan umum. Sekarang 18 bulan Raffi bagaimana? Jangan tanya kalau diminta foto, pasti dia langsung posed!! 

3. Buat folder selfie sendiri di gadget, jadi anak nanti akan buka folder itu sendiri digadget. Kita tinggal ajak mengingat dia, "Hayoo..ini foto pas kapan hayoo...".

4. Tertawa dan tersenyumlah saat mengambil foto bersama bayi. Bayi itu bakal tertawa kalau kita tertawa, karena dia seorang peniru yang ulung.

5. Membuat bayi mood itu memang susah-susah gampang, tapi kita harus mencoba.. Bisa kita ajak bercanda, tepuk tangan dan lain sebagainya. Jadi foto yang dihasilkan tetap natural dan penuh cinta.

Iya, foto-foto kami inilah yang nanti akan bercerita saat Raffi dewasa nanti... Bahwa pernah ada mamih yang selalu menjaganya, mencintainya, dan menemani hari-hari indahnya selama mamihnya hidup... :"). Dan kelak saat dia bisa membaca postingan ini, dia akan tahu betapa saya mencintainya, sangat mencintainya...

Jadi, masih belum tertarik untuk foto selfie bersama bayi kita? Cobain deh ^^ pasti bakal membuat kita semangat dari hari kehari.

Raffi dan saya, penuh cinta setiap saat dan waktu

Tulisan ini menang mendapatkan smartphone Smartfren