Blog Cerita Cha Bercerita Tentang Hal-Hal Biasa

Dengarkanlah musik sesuai seleramu, agar bisa dinikmati dengan hati

Siapa yang tidak suka musik? Walaupun saya bukan pecinta musik, tapi saya suka mendengarkan musik . Apalagi saat dilanda kebosanan, musik itu sangat ampuh menghibur saya. Bahkan, saya punya teman kalau belajar harus mendengarkan musik.

Saat ini musik banyak ragamnya, sampai saya sendiri tidak mengerti jenisnya. Tapi, ada satu jenis musik yang saya suka dari dulu sampai sekarang. DANGDUT. Betul sekali, saya suka musik dangdut dari dulu. Walau sering diledekin sama teman, tapi selera saya sama dangdut tidak pernah berubah. Musik dangdut jaman dulu dan sekarang jauh berbeda, dan saya termasuk orang yang kurang menyukai musik dangdut jaman sekarang. Menurut saya, lagu dangdut sekarang banyak menghilangkan aksen yang mendayu-dayu dan khas 'cengkok'. Padahal, disanalah letak keindahan dangdut menurut saya. Apalagi lagu sekarang banyak disertai tarian yang aduhai. Orang pasti tidak akan memperhatikan lagunya, tapi lebih konsen ketarian penyanyinya. Tapi semua perkembangan itu tidak mengurangi kesukaan saya terhadap lagu dangdut.

Kalau lagi ketempat karaoke, saya juga lebih memilih musik dangdut. Yang sudah sering karaokean bareng pasti mengerti kenapa saya memilih dangdut. Malah mereka yang memilih musik dangdut untuk saya.

Stimulasi untuk merangsang otak bayi terus saya lakukan semenjak dalam kandungan.

Tentunya dengan mendengarkan musik yang saya suka.

Saat ini, disaat hamil ternyata banyak referensi untuk mendengarkan musik, yang ternyata banyak sekali manfaatnya. Bisa untuk mencegah bayi lahir prematur, menstimulasi otak, merangsang gerak janin dll. Intinya biar bayi pintar semenjak dalam kandungan. Dan hal itu saya jalankan demi kebaikan si dede unyu. Semua referensi bilang untuk menstimulasi janin musiknya harus musik klasik, yang notabene saya kurang suka. Bagaimana bisa suka, mengerti musik klasik saja saya tidak.

Di trisemester awal, saya isi ipod dengan lagu-lagu klasik. Karena musik klasik ala mozart dan sejenisnya katanya bisa membuat bayi rileks, IQ tinggi, kreatif, tenang dan percaya diri. Baiklah, demi perkembangan si dede unyu agar selalu baik, sehat dan pintar maka saya harus berusaha mendengarkannya. Bahkan, saya langsung coba mendengarkan musiknya ke perut. Ternyata, tendangannya sama aja malah responnya biasa saja.

Dan disaat acara 4 bulanan, paradigma saya sedikit berubah tentang stimulasi janin harus dengan musik klasik. Waktu itu saya pulang kampung karena acaranya diadakan dikampung saya tercinta, Situbondo. Disana, mama papa nyetel lagu dangdut dan kamu tahu apa yang terjadi? Si dede unyu gerakannya diperut menjadi sangat aktif. Saya sendiri sampai bingung. Saya coba matikan musiknya, diapun pelan gerakannya. Lalu saya coba hidupin lagi dangdutnya, dan ternyata si dede unyu aktif bergerak kembali.

Saya coba bandingkan dengan musik klasik diipod. Saat saya nyalakan, ternyata dia bergerak biasa saja. Akhirnya, kejadian itu saya ceritakan pada keluarga. Keluarga saya langsung tertawa dan kami mencoba lagi stimulasi dengan lagu-lagu dangdut. Dan, voila dia bergerak lagi, si dede unyu ternyata memang suka lagu dangdut.

Semenjak kejadian itu, diipodku banyak lagu dangdut (walau tidak semuanya dangdut). Tetap saya sisipkan lagu mozart, lagu klasik lainnya, lantunan ayat-ayat suci Alquran dan rekaman nyanyian suara saya sendiri. Dan ternyata, hal itu berhasil membuat saya dan si dede unyu berinteraksi. Karena setiap saya mainkan lagu dangdut, dia langsung menari-nari diperut saya. Rasanya? Geli, tapi senang!

Ternyata janin juga punya selera. Dan saya percaya, kalau ibunya nyaman pasti anaknya nyaman. Kalau ibunya suka dangdut, anaknya juga suka dangdut. Like mother like son... hehehe.

Jadi, menurut saya dengarkanlah musik yang kalian suka, karena ternyata memang lebih nikmat didengar ditelinga. Dan pastinya lebih nyaman dihati, karena itu yang saya rasakan sendiri.

Kolaborasi KEB, Relawan TIK dan Langit Musik di #SilaturahmiKomunitas

Semua yang hadir berfoto bersama.
Sukses buat acara-acara selanjutnya!
foto dari twitter @langitmusik

16 Juni 2013 kemarin bertempat di Cafe Demang Sarinah, KEB mengadakan acara #silaturahmikomunitas bersama relawan TIK dan langit musik. Sebagai informasi, langit musik adalah pelopor portal musik yang legal di Indonesia dan berhasil mengurangi pembajakan hasil karya musik sejak didirikan 18 Januari 2010.

Acara yang dikemas dalam obrolan serius santai ini berlangsung lancar. Inilah yang saya suka dari setiap acara KEB. Seperti postinganku sebelumnya, acara kopdar KEB kali ini juga hangat dan penuh canda tawa. Diacara ini dibahas tentang download musik legal, salah satunya di langitmusik.com. Dimana kita sebagai penikmat harus tetap menghargai hasil karya pencipta lagu. Caranya? Beli musik legal, dong! Salah satunya ya di @langitmusik

Walau saya sibuk live tweet, tapi saya juga menyumbangkan suara merdu saya diacara ini (*uhuk). Dan seperti kalian baca pada postingan ini, saya suka dangdut. Dan pastinya lagu yang saya nyanyikan tentu saja dangdut. Semoga yang kemarin datang melihat penampilan saya menjadi terhibur (ditunggu sawerannya. Hihihi). Sayangnya, saya tidak berkesempatan menyanyi bersama Petra Sihombing yang menjadi artis tamu pada acara ini (*uhuk lagi).

Acara yang berlangsung hingga jam 4 sore ini juga bertabur hadiah dan yang pasti saat pulang semua tersenyum bahagia saat meninggalkan cafe Demang. Semoga kerjasama antara KEB, relawan TIK dan Langit Musik langgeng dan ditunggu kegiatan positif selanjutnya. Sukses!

Jadi, kalau saya suka musik dangdut, kalau kamu apa?