Blog Cerita Cha Bercerita Tentang Hal-Hal Biasa

Semenjak pindah kerumah ini akhir tahun lalu, Raffi harus bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya. Untunglah, dia termasuk orang yang mudah berteman dan berusaha untuk memiliki teman baru anak tetangga sekitar dikomplek ini.

Alhamdulillah, respon anak-anak tetangga disini baik pada Raffi. Walau tidak ada yang seumuran dengan Raffi, tapi mereka mau mengajak bermain. Karena itu juga, Raffi  lebih suka kegiatan bermain yang mengasah motorik kasarnya. Seperti bermain sepeda roda tiga, lari atau loncat-loncat.

Salah satu upaya saya untuk tetap menyeimbangkan stimulasi motorik kasar dan halusnya, yaitu dengan mengajak Raffi bermain macam-macam sensory play. Sayangnya kalau dia mendengar atau melihat teman-temannya bermain diluar, Raffi juga ingin bermain diluar. Kalau saya lagi tidak sibuk mencuci pakaian atau memasak sih tidak apa-apa, tapi lain hal kalau saya lagi banyak pekerjaan rumah. Apalagi bermain sepeda harus terus diawasi, daripada kenapa-kenapa. Salah satu solusinya adalah dengan mengajak anak-anak tetangga bermain dirumah. Selain saya tetap bisa mengawasi Raffi, saya juga lebih tenang mengerjakan urusan rumah tangga. Betul tidak?

Selama bulan ramadhan ini, anak-anak tetangga pada libur sekolah. Mau tidak mau, jam bermain Raffi setiap menjadi lebih panjang kan? Makanya untuk mengisi libur ramadhan mereka, saya memiliki proyek ODOH. ODOH itu kepanjangan dari One Day One Handicraft. Jadi, setiap hari saya mengajak Raffi dan anak-anak tetangga membuat satu kerajinan tangan. Kenapa saya pilih kerajinan tangan? Karena dengan membuat prakarya akan menstimulasi  motorik halus mereka, termasuk Raffi. Raffi tetap bermain dengan hati senang dan anak-anak tetangga juga menyukainya.

Anggap saja sekalian berbagi ilmu juga kan? Secara dari dulu saya ingin sekali ikutan akber atau kelas inspirasi yang lagi hits itu. Tapi selalu gagal karena waktunya tidak tepat dengan jadwal yang saya punya (sok sibuk dikitlah :D). Jadi dengan mengajarkan mereka berbagai macam kerajinan tangan, saya bisa menyalurkan niat ini. Dan ternyata, mengajarkan hal kecil ini bisa membuat mereka bahagia.

Jujur awalnya susah... Biasanya kalau mereka main dirumah, maunya nonton baby tv, menyanyi, teriak-teriak atau bermain dengan mainan yang Raffi punya. Tapi berjalannya waktu, kegiatan ini membuat mereka senang. Setiap hari sekitar jam 1-2 siang, anak-anak tetangga sudah stand by dirumah. Yang paling membuat saya bahagia itu, saat mereka pulang kerumah masing-masing membawa prakaryanya untuk ditunjukkan keorang tua mereka. Wajah mereka terlihat sangat senang.


Banyak yang bisa dijadikan ide dalam menjalankan program ODOH ini. Bisa lewat browsing  diinternet, cari ide di pinterest atau permainan montessori diinstagram. Prakarya sederhana yang hanya melipat, menggunting dan mengelem itu selain mengasah keterampilan juga bisa untuk menambah imajinasi anak-anak.Kadang setelah prakaryanya jadi, anak-anak itu saya miinta untuk bercerita dan kadang saya juga mendongeng dengan alat peraga prakaryanya.

Tempatnya dimana? Saya mengajak mereka bermain dikamar bermain Raffi. Saya memang sengaja membuat satu ruangan khusus untuk tempat bermain bagi Raffi. Tadinya mau dipakai untuk kamar tidur, tapi berhubung sampai saat ini Raffi tidur bareng sama kami sementara dijadikan ruang bermain dulu. Apalagi mainan Raffi semakin banyak, yang saya sendiri bingung kadang menatanya. Hitung-hitung memaksimalkan rumah sempit tapi tetap terlihat nyaman.

Ruang bermain Raffi

Bisa jadi tempat foto-foto kece

Kamar bermain ini temanya mengambil warna hitam putih, karena sebenarnya saya memang suka warna itu. Disana juga ada satu lemari khusus untuk menyimpan semua mainan Raffi agar terlihat rapi. Tahu sendiri anak-anak seperti apa kan? Setiap hari selalu saja mainannya berantakan. Dikamar ini saya pasang ac agar Raffi bermain dengan nyaman. Semua hasil karya Raffi juga saya pajang disini. Oh ya, khusus kamar ini saya memperbolehkan Raffi untuk corat-coret tembok. Yang saya suka, dikamar ini bisa dijadikan spot untuk foto. Hehehe ketahuan narsisnya hehehe.

Sibuk menggambar (baca :mencorat-coret)

 

Raffi dan anak-anak tetangga sibuk mengerjakan prakarya ODOH

Kembali ke proyek ODOH.... Anak-anak tetangga juga saya ijinkan untuk bermain diruangan ini juga. Setelah mereka bermain atau mengerjakan prakarya ODOHnya, saya selalu minta untuk membereskan ruangan agar selalu terlihat rapi.

Hasilnya? Alhamdulillah, selama 2 minggu ini sangat positif. Anak-anak senang karena mereka bisa membuat prakarya yang berbeda setiap hari dan saya senang karena Raffi tetap bisa distimulasi motorik halusnya dengan tetap bermain dirumah. Orang tua anak-anak tetangga juga sangat menyambut baik dengan kegiatan ODOH yang saya lakukan. Ya lumayan, hubungan bertetangga lebih baik kan ^^. Anak-anak juga bermain kegiatan positif kan selama liburan.

 

Raffi dan hasil tempel dari kertas hvs warna

 

Pamer hasil prakarya

Sebenarnya kalau boleh mengkhayal, pengennya punya rumah yang besar... Tapi apa daya, adanya seperti ini yang penting bawa berkah penghuninya. Dan lewat proyek ODOH ini menambah rasa syukur saya berkat rumah ini. Iya senyum anak-anak dirumah saya itu yang tidak bisa tergantikan dengan apapun... Keceriaan anak bermain dirumah dengan hati senang itu langsung membuat saya  bersyukur. Bagaimana tidak? Rumah saya jadi penuh kebahagiaan, keceriaan dan selalu terdengar tawa-tawa riang mereka anak saya ataupun anak tetangga setiap harinya. Nikmat mana yang kamu dustakan? :).

Saya juga jadi makin bersemangat dalam proyek ODOH ini... Dulu saya bingung harus bagaimana agar saya merasa menjadi orang yang berguna... Dan sekarang saya sudah tahu jawabannya. Ternyata membuat anak senang itu sangat membahagiakan saya. Apalagi kalau yang merasakannya banyak orang? Malah tambah membuat kita lebih bahagia kan?. Ini juga salah satu bentuk dalam berbagi kebaikan dengan sesama. Apalagi dibulan yang penuh berkah, kenapa tidak kita isi dengan banyak hal-hal positif yang membuat banyak orang senang. Dan saya sudah melaksanakannya...


Ini cerita keceriaan selama ramadhan dirumah saya... bagaimana dengan kalian?