Sabtu 1 agustus 2015, saya mengikuti jumpa blogger dengan tema mengelola keuangan dengan bijak.
Alasan saya datang karena yang pertama, saya memang kurang pintar dan bijak dalam mengelola gaji suami yang harus cukup sampai waktu gajian tiba. Seringnya, sebelum gajian datang uangnya dah habis dan hemat mati-matian :")... Apalagi sekarang bahan pangan naik seiring dollar naik :"(. Hikz... Harus putar otak bener-bener, bagaimana agar bisa kelola keuangan dengan baik dan benar.
Yang kedua, karena pembicaranya adalah Safir Senduk. Daridulu saya pengen sekali menghadiri acara safir senduk, cuma sayang terantuk sama biaya :D. Jadi, mumpung ada free kenapa nggak dimanfaatkan dengan baik. Siapa tau saya bener bener tercerahkan dengan materi pak Safir Senduk ini.
Acara yang dimulai dengan sambutan dari Mrs Elin Waty selaku direktur dan Chief Distibution Officer PT Sun Life Financial Indonesia. Beliau memperkenalkan company profile Sun Life Financial pada para blogger yang hadir.
Dan berikutnya adalah materi dari Bapak Safir Senduk. Beliau bertanya, siapa yang paling kaya antara karyawan, profesional (dalam hal ini blogger masuk kategori ini yaaa) dan pengusaha. Mari kita lihat satu-satu... Seorang profesional *ehem, itu bisa mendapat gaji berkali-kali dalam sebulan. Seorang pengusaha bisa mendapat penghasilan dari hasil penjualan bisnisnya. Sedangkan karyawan adalah pekerja yang rata-rata menerima gaji sebulan sekali disuatu tempat.
Orang yang paling kaya itu adalah orang yang punya banyak investasi. Jadi bisa saja orang itu dari berbagai profesi ^^. Tidak bisa dikatakan orang kaya itu yang memiliki rumah besar mobil mewah tapi hutangnya menumpuk... *tapi mending sih ya daripada gak punya apa-apa tapi hutang juga punya *terus ngaca *terus galau #pffttt.
Orang harus bisa mengelola keuangannya...Dan langkah pertama ada harus bisa mengatur cash flow atau arus keluar masuk pendapatan yang diterima. Karena dengan mengetahui kita dikarakter cashflow yang mana, maka kita akan dapat mengelola keuangan dengan lebih bijak.
Ada 3 macam cashflow, yaitu miskin, menengah dan kaya. Untuk kategori miskin adalah orang yang pendapatannya mau besar atau kecil akan selalu habis. Karena pengeluaran uangnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari... Hiks, saya termasuk katergori ini kayaknya..secara seperti yang sudah diceritakan diatas, uang gaji ya habis saja buat sehari-hari... Hiks
Yang kedua adalah kategori menengah. Yaitu ketika mendapat penghasilan, sebagian untuk kebutuhan sehari-hari dan sebagian untuk membeli barang konsumtif... Rrrrr... jadi galau, sebenarnya saya masuk kategori yang mana ya? Miskin atau menengah?
Yang ketiga yaitu kategori kaya. Jadi, orang yang masuk kategori ini bila mendapat pendapatan, maka dia dapat memenuhi segala kebutuhan mulai dari hidup sehari-hari, barang konsumtif atau investasi.
Sebenarnya, mau kaya, menengah atau miskin itu yang memposisikan diri adalah orangnya sendiri mau dikategori mana.. Karena semua berasal dari pengendalian diri masing-masing. Pengendalian diri itu bisa dipelajari dengan belajar mengenali kepribadian dan karakter diri sendiri. Karena mulai dari mengelola pendapatan, mengatur pengeluaran, memilih aset hingga investasi semua bisa dilihat dari karakter. Dan karakter itu ditentukan dominasi otak dikepala kita, termasuk otak kanan atau otak kiri. Keduanya memiliki fungsi dan sifat yang sangat berbeda.
Bapak safir senduk menyebutkan ada 3 cara utama untuk mengelola keuangan. Dan ini bisa dipraktekkan mulai dari diri sendiri mulai saat ini juga. Tidak ada kata terlambat loh, yang terlambat itu adalah orang yang tidak mau berusaha merubah nasibnya sendiri sehingga yang ada hanya terjadi penyesalan saja.
Dan inilah 3 cara mengelola keuangan yang harus dilakukan mulai dari sekarang! :
1. Miliki Investasi Sebanyak Mungkin
Seperti kata Pak Safir Senduk, orang yang kaya itu yang banyak investasinya. Bukan orang yang gajinya besar yang hidupnya pasti sejahtera. Karena bila dia sudah tidak ada yang menggaji, maka penghasilannya akan otomatis berhenti. Jadi jangan pernah mengandalkan kesejahteraan dari besarnya gaji.
Kita bisa mengandalkan Aset produktif atau harta produktif. Buat kita bekerja unttuk membuat aset apapun. Yang harapannya akan sangat berguna untuk menghidupi keluarga dimasa depan.
Berikut beberapa macam aset investasi yang bisa kita coba :
- Saham
Ini adalah salah satu investasi jangka panjang dengan membeli sahar perusahaan. Denagan berspekulasi dipasar saham bisa menimbulkan resiko yang besar. Karena prinsipnya keuangan berinvestasi itu "high risk high return". Agar lebih aman kita beli saja saham yang kuat yang tergabung dalam blue chip lebih aman soalnya.
-Percayakan kepada manajer investasi atau perusahaan Asset Manajemen
Kalau tidak mau repot beli saham sendiri, kita bisa pakai manajer investasi terpercaya yang sudah memiliki berbagai prestasi penghargaan dan portfolionya bagus. Tapi tetap hati-hati, karena sekarang banyak sekali investasi bodong merajalela. Jangan terlalu banyak percaya rayuan manis investasi yang menjanjikan hasil yang berlipat-lipat dalam jangka waktu dekat.
Ciri investasi bodong
- Properti
Banyak orang yang berinvestasi diproperti karena rata-rata harga jual properti tiap tahun selalu naik. Walau kenyataannya menjual properti itu sulit, tetap dahulukan membeli properti daripada membeli mobil yang harganya selalu turun setiap waktu.
Yang paling menjanjikan itu bisnis kos-kosan atau sewa menyewa. Apalagi kalau menyewakan rumah dan kos-kosan itu bayarnya bulanan. Lebih besar pendapatannya ^^, sangat menutup biaya bangun dan perawatan bangunan. Pantes ya, juragan kos-kosan itu maunya bulanan bayarnya :D.
Yang paling menjanjikan itu bisnis kos-kosan atau sewa menyewa. Apalagi kalau menyewakan rumah dan kos-kosan itu bayarnya bulanan. Lebih besar pendapatannya ^^, sangat menutup biaya bangun dan perawatan bangunan. Pantes ya, juragan kos-kosan itu maunya bulanan bayarnya :D.
2. Siapkan Dana untuk Masa Depan Cerah
Dalam setiap fase kehidupan buatlah perencanaan keuangan dengan baik. Karena masa depan bukan suatu misteri bila dipersiapkan mulai dari sekarang. Persiapkan dana untuk beberapa pengeluaran besar dimasa depan, seperti membeli rumah, ibadah haji, sekolah anak, pensiun dll.
3. Atur Pengeluaran Keuangan Sebaik Mungkin
Tidak perlu mengeluarkan uang sedikit mungkin, tapi lebih bijak dalam pengaturannya saja. Jangan sampai melebihi pengeluaran yang sudah direncanakan.
Bagaimana caranya mengatur keuangan sebaik mungkin? Ini beberapa solusinya^^ :
- Kurangi gaya hidup boros dengan mengamati atau mencatat setiap pengeluaran yang ada.
Setiap bulan kita bisa lihat mana yang boros banget dan itu pelan-pelan kita kurangi.
- Kendalikan diri, dan pilah-pilah mana yang kewajiban, kebutuhan dan keinginan.
Suatu kewajiban dan kebutuhan harus dilaksanakan sesuai kemampuan kita. Misalnya sandang dan pangan yang memang wajib. Masak orang tidak makan? Kan kasihan :D. Nah, yang perlu dikendalikan itu adalah keinginan. Karena kalau mengikuti keinginan itu tidak akan ada batasnya. Apalagi manusia yang sifatnya cenderung "kepengen" kalau melihat sesuatu.
Lihat saja kalau ada SALE, semua berbondong-bondong memborong karena keinginan. Padahal barang itu belum tentu dibutuhkan. Dan sale itu rata-rata produk yang tidak terjual loh :P
-Lakukan pengaturan keuangan bulanan
Gampang-gampang susah ini mah ya... Tapi tetap harus mendahulukan prioritas. Jangan sampai nerima uang gaji, semuanya dipakai untuk mbayar utang. Lah mau makan apa sebulan :v ? Kalau kata pak Safir Senduk, caranya dengan mencatat setiap pengeluaran yang ada dan mengurai uang yang didapat sesuai pos-posnya. Untuk hutang, jangan sampai lebih dari 30% gaji. Makanya kenapa kalau kita mengajukan pinjaman, kita hanya diberikan pinjaman maksimal 30% cicilan dari gaji kotor. Agar kita bisa tetap hidup bijak kedepannya... ^^
- Kurangi gaya hidup boros dengan mengamati atau mencatat setiap pengeluaran yang ada.
Setiap bulan kita bisa lihat mana yang boros banget dan itu pelan-pelan kita kurangi.
- Kendalikan diri, dan pilah-pilah mana yang kewajiban, kebutuhan dan keinginan.
Suatu kewajiban dan kebutuhan harus dilaksanakan sesuai kemampuan kita. Misalnya sandang dan pangan yang memang wajib. Masak orang tidak makan? Kan kasihan :D. Nah, yang perlu dikendalikan itu adalah keinginan. Karena kalau mengikuti keinginan itu tidak akan ada batasnya. Apalagi manusia yang sifatnya cenderung "kepengen" kalau melihat sesuatu.
Lihat saja kalau ada SALE, semua berbondong-bondong memborong karena keinginan. Padahal barang itu belum tentu dibutuhkan. Dan sale itu rata-rata produk yang tidak terjual loh :P
-Lakukan pengaturan keuangan bulanan
Gampang-gampang susah ini mah ya... Tapi tetap harus mendahulukan prioritas. Jangan sampai nerima uang gaji, semuanya dipakai untuk mbayar utang. Lah mau makan apa sebulan :v ? Kalau kata pak Safir Senduk, caranya dengan mencatat setiap pengeluaran yang ada dan mengurai uang yang didapat sesuai pos-posnya. Untuk hutang, jangan sampai lebih dari 30% gaji. Makanya kenapa kalau kita mengajukan pinjaman, kita hanya diberikan pinjaman maksimal 30% cicilan dari gaji kotor. Agar kita bisa tetap hidup bijak kedepannya... ^^
Sebagai orang yang sering keluar masuk rumah sakit, menurut saya punya asuransi itu sangat berguna. Sangat!. Bayangin saja, kita tidak punya uang dan jatuh sakit. Dengan biaya berobat dan rumah sakit yang melambung tinggi, biaya kan juga harus kita pikirkan?:"). Untung selama ini saya selalu diselamatkan oleh asuransi.
Buat perencanaan keuangan juga bisa dengan asuransi. Karena dengan asuransi semua investasi keuangannya dicover dengan asuransi jiwa. Jadi kita lebih aman bila ada hal-hal tidak terduga untuk biaya keluarga yang masih butuh banyak keperluan hidup. Hidup jadi nyaman dan tenang kalau kita ikut asuransi ^^. Bener nggak?
Buat perencanaan keuangan juga bisa dengan asuransi. Karena dengan asuransi semua investasi keuangannya dicover dengan asuransi jiwa. Jadi kita lebih aman bila ada hal-hal tidak terduga untuk biaya keluarga yang masih butuh banyak keperluan hidup. Hidup jadi nyaman dan tenang kalau kita ikut asuransi ^^. Bener nggak?
Sekarang, masyarakat mulai paham dengan pentingnya asuransi mengingat biaya rumah sakit yang mahal. Maka dari itu, Sunlife Financial mengadakan acara yang bertema "Yuk, kelola keuangan dengan bijak" ini. Karena ternyata diluar sana, masih banyak orang yang belum paham cara mengelola keuangan. Dan diharapkan dengan ilmu yang didapat dalam acara ini bisa disebarluaskan oleh para blogger yang hadir dengan melalui tulisan agar dibaca masyarakat luas.
Dan salah satu cara mengelola keuangan itu adalah dengan memiliki asuransi, dan Sunlife Financial adalah salah satu bentuk investasi yang wajib dimiliki.
Dengan pengalaman selama 150 tahun, Sunlife Financial yang pusatnya di Toronto, Kanada, selalu berusaha dan bekerja keras untuk meraih kepercayaan nasabah. Dengan misinya membantu masyarakat untuk mencapai kesejahteraan dengan kemapanan finansial, Sunlife Finansial selalu berusaha mengeluarkan produk inovatif sesuai kebutuhan masyarakat.
Tidak heran kalau per 31 Maret 2015 kemarin, tingkat Risk Based Capital (RBC) Sun Life Financial
Indonesia adalah 755% (konvensional) – jauh di atas ketentuan minimal
yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 120 persen dan 154% (syariah) -
jauh di atas ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 15%, dengan
aset Rp 6,75 triliun.
Acara ini sangat-sangat menarik.. Sangat! Apalagi Bapak Safir Senduk membawakan semua materinya dengan santai tapi mengena ke hati :"). Berkat acara ini, saya jadi mikir dan sadar kalau ternyata saya masih dikategori miskin. Iya miskin, soalnya semua penghasilan habis sebulan. :"). Padahal saya juga hampir tidak pernah beli pakaian baru :v, ya memang untuk makan sehari-hari saja. Tapi tetap saja kan dikategorikan miskin. Tidak! Saya tidak boleh lagi jadi miskin, salah satunya dengan jadi orang kaya yang punya banyak investasi*ikat kencang kepala.
Oh ya, diacara ini saya ketemu teman lama milis pas jaman saya kuliah :"). Seneng banget bisa ketemu... Terima kasih blogger Cronys undangannya, terima kasih Sunlife Financial atas acaranya dan terima kasih materi yang sangat tercerahkan Bapak Safir Senduk. Tekad nih! Harus bener-bener bisa mengatur keuangan. Nggak mau ah, jadi orang miskin... Demi masa depan cerah pokoknya harus bisa mengendalikan keinginan dan mengatur keuangan dengan bijak. Harus!
Nah mulai dari sekarang, yuk tertib mengelola keuangan seperti penjabaran saya diatas. Karena kalau tidak mulai dari sekarang kapan lagi? Jangan sampai menunggu tua lalu tersadar bahwa kita tidak punya apa-apa :").
Mau jadi orang kaya? Sama! Yuk bareng-bareng jadi orang kaya...Dan mari kita mulai dari sekarang!
Foto-foto Mak Echa selalu total. Betul banget mak, dari muda udah harus bisa mengelola keuangan ya...
BalasHapushihi aku juga masuk kategori miskin nih chaa cara atur keuangannya huhu..semangat..semangat..masih ada waktu untuk berubah....
BalasHapusKurang satu nih tentang investasinya, yaitu sedekah. Investasi sama Sang Pencipta je. Investasi plus asuransi. Kadang kita suka lupa bayar 'premi' yg satu ini. Wkwkwk
BalasHapusWkwkwk.. Semua akan selalu indah kalau ada mamanya bo & obi itu harusnyaaa. :p
BalasHapusAlhamdulillah...pagi-pagi udah dapat ilmu gratis dari mbak Echa...
BalasHapusterus terang dalam bahasan ini saya termasuk kategori miskin dan pingin kaya juga...aaminn..
dan insyaallah ilmunya diterapkan sedikit demi sedikit...
kutunggu tulisan berikutnya ya mbak, biar ketularan pinter...he he...
Setuju banget tu, jaman serba nggak pasti sekarang jangan sampai deh naruh harapan masa depan cuma di satu tempat. Bahaya.
BalasHapusteorinya macam gampang yaaa... tapi praktiknya gampang-gampang susyaaaah.. hahaha.. uda diposkan ini itu, tetep aja ada yg lewat...hihihi...
BalasHapusyg penting syukurnya ya chaa.. Alhamdulillah... yg sedikit disyukuri, yang besar mengikuti :D
siap.... aku siap menjadi orang kaya (hehehehe, usaha euy usaha)
BalasHapusmau banget jd orang kaya mbak cha..hahaha...tapi juga kaya hati pastinya ya...pengen dengerin ceramahnya pak safir nih mengenai keuangan :)
BalasHapusAku sih sampai saat ini belum kepikiran buat investasi apapun kecuali tabungan. Dari dulu, aku selalu suka sama Safir Senduk & ikutin beberapa tips yang diberikan :)
BalasHapuscakeeep penjelasannya dan foto2nya :-)
BalasHapusSuka dengan, "semua akan indah kalau ada duitnya". Btw hutangku sudah 30%. Weh sudah gak boleh hutang nih. Pengeluaran lebih dari 50%. Pantas lah belum punya investasi hiks...
BalasHapusdari ketiga itu,aku yang mana yaaa???duh,xixixixi....
BalasHapussekarang sudah bener2 harus bisa ngendalikan mana yang harus dibeli mana yang nggak...makasih mak sharingnya
aku belum punya investasi.. nabungnya juga masih kecil
BalasHapusWaduh saya berarti termasuk orang-orang yang belum kaya :)
BalasHapuspak safiri memang gitu orangnya, kita disuruh ketawa sambil mikir,heuheu
Duh hrs lebih pintar lagi ngaturnya ...
BalasHapusPak Safir itu walopun bawain materi yang rentan bikin kepala pening, tapi doi bisa menyampaikan dengan asikkk gitu ya Mak *takjub*
BalasHapusSemua indah kalo ada duitnya.....bener bangeeeettttt....
BalasHapusSebenarnya pengen ketawa pas baca nyampe di cashflow yg kedua, galau masuk antar miskin atau menengah ya, hihiii... maaf ya mbak, eh tapi bener tuh pak Safir, kita sering banget nggak pinter ngelola keuangan. Saya ikut udah ikut asuransi yg berinvestasi mbak, selain bpjs tentunya. Agar damai sentosa :)
BalasHapussemua akan indah kalau ada duitnya - wkwkkw setuju sama quotenya :p
BalasHapusfoto2 nya ajib2 mbak :)
BalasHapusapalagi yang terakhir...
he he he
Aku masuk kategori mana yaaaa....
BalasHapusIya, harus pinter2 ngatur uang mah skrg, biar masa dpn aman lan cerah..
Aiihh mak eca top markotop dah :)
Setuju Mbak, semua akan indah kalau ada duitnya *emakmatrek*
BalasHapusMIlikilah investasi sebanyak mungkin, Alhamdulillah saya yg dulunya gak yakin saat ambil asuransi tp ternyata hanya ketakutan saya sj yg over dosis. Yg penting kita kudu teliti dan bisa memilih asuransi yg trusted ya Mbak, spt Sunlife ini
setuju... walaupun masih berstatus mahmud tapi harus bijak mengelola keuangan. syukur anak masih kecil jadi kebutuhan belum banyak so harus mulai menabung sejak dini
BalasHapusPaling susah kalau mengelola keuangan
BalasHapuswah mbak udah jadi nih tulisan, saya step 1 dan 2 sudah mbak, step 3 nya nih yang mengatur pengeluaran agak sulit
BalasHapusIlmunya banyaaaak niiih chaa.. Bagus buat membantu kita mengelola keuangan hari-hari.. Semogaaa menang ;)
BalasHapusHarus berinvestasi nih kalau sudah mulai punya pendapatan, kalau untuk saat ini masih harus ditunda dulu.
BalasHapuskata kata orang kaya yng banyak utang bkn orang kaya tapi masih mending daripada punya banyak utang ga punya apa apa he he "jleb" bgt ga mau ngaca ah biar ga galau
BalasHapusmakasih sharing ilmunya... moga2 ketularan kaya... mau invest susah bener yaaa.. gimana bisa kaya coba :'(
BalasHapusBener banget lho mak kalau usaha kos-kosan itu untungnya banyak. Bapakku dulu waktu pny kos-kosan, lumayan buat tambahan per bulan. Pas kosnya dijual, malah naik 2x lipat lebih dr habisnya pas bangun kos dulu. Padahal itu cuma setahun aja jaraknya :)
BalasHapusWah makasih sudah sharing materi ini Cha *kencengin ikat pinggang juga , eh ikat kepala hahaha. Semangaattt!
BalasHapusAku juga boros >.< belum bisa mengelola keuangan huhuhuh
BalasHapusOrang kaya itu yang banyak investasinya, sudahkah saya? Hiks. Belum mak. Smg bisa berinvestasi dunia akhirat. Amin
BalasHapusWaw... ilmunya. Hikshiks.... aku boros banget. Tapi, mari kita kaya...
BalasHapusmasuk miskin juga neh, mmm memang semua indah kalau ada duitnya
BalasHapusSampe sekarang masih marak itu investasi bodong. Anehnya, masyarakat kok ya ngga kapok-kapok gitu, ada aja korban baru, dan jumlah penipuannya selalu besar, minimal ratusan juta.
BalasHapus:(