Hulla, dah lama tidak curhat di blog. Untuk pertama kalinya, saya officially nulis tentang kehamilan ke-5 saya kali ini. Dulu-dulu rajin
nulis tiap bulan, tapi memang kehamilan itu beda-beda sih ya. Yang
sekarang ini boro-boro update depan laptop, nulis satu paragraf saja
sudah syukur.
Karena selama hamil ini saya tidak banyak melakukan kegiatan, makanya saya gabung saja cerita di TM 1 dan TM 2. Sebenarnya kalau dibilang kapan tahu hamil rada telat, secara saya dan suami baru saja merintis usaha dekorasi balon yaitu Garuda Balloon Party. Jadi hampir setiap sabtu minggu kami disibukkan untuk dekor acara ke acara lainnya dengan membawa anak-anak. Biasanya kami kerjakan di malam hari dan anak-anak sambil tidur di karpet kecil yang kami bawa. Atau pagi subuh sebelum acara bila dekornya sedikit. Namanya juga ikhtiar lepas dari riba, apalagi Papih kan sempat terkena PHK. Jadi kami harus benar-benar mikir bagaimana bisa bertahan hidup dengan tetap memberikan rasa cukup buat anak-anak yang pasti perlu biaya.
Fyuh, bentar tarik nafas dulu.
Nambah anak lagi sebenarnya tidak ada dalam planning kami. Rasanya rumah kami sudah begitu ceria dengan adanya Raffi Raffa beserta kucing-kucing. Sudah cukup gitu rasanya. Tapi setelah Pekan Menggendong Sedunia di awal Oktober 2018 yang kebetulan kami juga ikutan dekor, badan saya rasanya drop dan cepat lelah. Tapi karena masih menyusui, tidak ada pikiran terlintas ternyata hamil.
Test Pack
Lalu mungkin karena diforsir sabtu minggu dekor acara, saya jadi batuk pilek gitu. Kok ya pas batuk, rasanya ada perut yang ngeganjel. Sempat terfikir jangan-jangan hamil, tapi kan saya baru 2 kali datang bulan lagi setelah melahirkan dan lupa HPHT . Tapi entah ya, namanya juga feeling Ibu kali ya? Papih saya minta untuk beli testpack dua buah. Ini beli juga karena tiba-tiba saya kayak keluar mens tapi berhenti cuma dikit. Kan curiga yaaaak, secara darah keluar itu bisa karena mens dan bisa karena hamil awal. Karena banyak yang nyaranin untuk testpack saja daripada deg-degan, akhirnya malam itu juga saya coba testpack.
Kalau yang belum tahu cara membaca testpack, boleh baca postingan saya tentang test pack
Sambil bismillah yang terbaik, ternyata hasilnya garis dua walau terlihat sedikit samar. Tapi gaes, itu dua strip.... Ya ampun, saya metteng. Dari dalam kamar mandi, saya teriak-teriak manggil Papih buat nunjukin hasilnya. Terus kami saling diam terpaku, memandang satu sama lain, sambil melihat Raffi Raffa yang lagi lari-lari dalam rumah. Entah, apa yang ada di pikiran kami berdua kala itu.
Semalaman sampai pagi, kami duduk di luar rumah dengan pikiran masing-masing. Anak-anak sudah pulas tidur. Ditemani secangkir coklat panas dan kopi pahit, kami berdua saling curhat. Harus gimana ke depannya dengan adanya anak lagi. Jangan tanya perasaan saya, adanya nangis semalaman itu. Bingung, takut, sedih, dan senang jadi satu.
Tapi seperti pepatah bilang
Hidup itu dijalani jangan dibayangkan karena Allah pasti ngasih sesuatu sesuai kemampuan hambaNya.
Fyuh, tarik nafas lagi..
Malam itu, Papih meluk saya, erat banget. Saling menguatkan, dengan adanya anak ini insyaallah membawa berkah buat keluarga. Bisa bisa bisa, insyaAllah bisa. Wes jalanNya, kudu dilakoni.
Beberapa hari kemudian kami ke dokter untuk periksa kandungan. Dan benar, saya positif hamil. Kantung dan janin dah terlihat sehat dengan usia kandungan di 8-9 minggu. Tapi kembali lagi, setiap kehamilan itu beda-beda ceritanya.
Fase Menerima : Tri Semester Pertama Kehamilan yang Luar Biasa
Kalau boleh mengeluh ya, di kehamilan ini saya mengalami flek dan mual muntah berlebih hingga kandungan 5 bulan. Dan satu lagi, hb saya rendah saat hamil ini. Jadinya ya bisa dibayangkan sendiri, sering tiba-tiba saat saya antar jemput anak dan rasanya kliyengan gelap keringetan dingin. Sesuatu nikmatnya pokoknya, apalagi saya mengerjakan semua seorang diri dibantu suami. Rasanya mellow hati ini merasa tidak maksimal merawat kakak-kakak yang lain. Jangan ditanya galaunya saya, sering saya nangis karena kadang ngerasa tidak sanggup. Hikz.
Mood swing saya amburadul pokoknya, mana harus urus anter jemput anak-anak yang lain, mana mual muntah, keliyengan. Duh nano-nano sedapnya. Tapi lagi-lagi, cinta menguatkan saya. Anak ini hadir bukan untuk disalahkan, dia hadir bawa berkah sendiri dan melengkapi cinta dalam keluarga kami. Akhirnya blog dan event dekor saya off sampai enakan dulu. Kerjaan dari rumah beberapa tetap diambil tapi kalau event pass dulu. Itupun saya sering telat kasih draft dll, karena buat nulis satu paragraf saja sudah keringetan dingin. Entah ya, ini anak memang minta saya istirahat keknya wkwkwk.
Baca juga :
Jadi TM1 saya lewatin dengan luar biasa, mual muntah dari pagi sampai malam, keliyengan karena hb turun dan flek lebih kurang semingguan. Pernah saya saat antar jemput Raffi Raffa sekolah tiba-tiba gelap sampai menepi di pinggir jalan. Dan cuma bisa nelpon Papih untk nyamperin saya saat itu. Untungnya bisa datang, coba kalau pas suami tidak bisa datang. Lak saya dan anak-anak bingung itu di jalan. Janin sendiri aman alhamdulillah, BBJ dan perkembanganya sesuai usia. Tidak ditemukan tanda-tanda kelainan. Alhamdulillah.
Fase Menikmati : Tri Semester Kedua yang Melegakan
Selayaknya kehamilan pada umumnya, di TM 2 ini frekuensi mual muntah mulai berkurang. Saya mulai nerima dekor event dan nulis blog juga. Walau masih terbatas tidak banyak-banyak, tapi bisa dijalani tertatih. Dan ternyata di kehamilan bulan ke-4, total berat badan saya turun sebanyak 11kg. Pokoknya saya itu gak terlalu kelihatan kalau lagi hamil. Pokoknya kelihatan kurus dibanding sebelum hamil (walau tetap terlihat gemuk seh wkwkwk).
Keliyengan masih, tensi pokoknya stabil rendah di 90/60 dan setelah cek darah ternyata hb saya rendah di 9. Biasanya 11-12 di semua kehamilan, ini aja yang rendah banget.
Sesak Nafas dan HB rendah
Di TM2 ini saya juga mengalami sesak napas tiba-tiba, sampai ke IGD Maternal 3 kali berulang. Saya jadi baru tahu kalau ternyata IGD biasa beda sama IGD maternal, dan karena saya tidak terlalu kelihatan hamil perutnya selalu ditanya “Lagi hamil tidak, Bu?”.
Cuma ini sesak napas atau susah napas ini emang bikin was-was. Karena belum pernah sebelumnya. Setelah semua dicek, bisa dari 3 sebab, yaitu kontraksi, asam lambung dan anemia. Karena kalau dicek jantung dan paru-paru aman semua, tapi dokter kandunganku lebih cenderung ke anemia yang menyebabkan asupan suplai oksigen berkurang sehingga sesak napas.
Akhirnya demi Hb naik, saya minum vitamin penambah darah (Maltofer) dengan istirahat cukup plus makan yang nambah darah. Seperti buah bit, kurma, dll pokoknya apa saja saya coba demi anak dah.
Pengapuran atau Kalsifikasi Plasenta
Terus di TM 2 ini juga saya terkena pengapuran plasenta dini. Iy, biasanya pengapuran atau kalsifikasi plasenta di usia 30 minggu keatas, pokoknya kehamilan besar deket sama lahiran. Tapi ternyata saya di usia 6 bulan kena. Itu yang namanya plasenta ada banyak bolongnya :”(. Dan lubangnya besar sekali. Sudah nangis saja bawaannya.
Penyebabnya banyak, bisa karena kemarin kurang asupan nutrisi yang baik saat TM 1, konsumsi makanan berpengawet, polusi udara, lingkungan dll. Selain itu, usia juga berpengaruh pada pengapuran plasenta. Iya ini kehamilan ke-5 di usia 36. Ngos-ngosan rasanya hamil sembari urus anak lainnya.
Penyebabnya banyak, bisa karena kemarin kurang asupan nutrisi yang baik saat TM 1, konsumsi makanan berpengawet, polusi udara, lingkungan dll. Selain itu, usia juga berpengaruh pada pengapuran plasenta. Iya ini kehamilan ke-5 di usia 36. Ngos-ngosan rasanya hamil sembari urus anak lainnya.
Cukup simpel tapi berat, ternyata untuk mencegah bertambah grade pengapuran plasenta hanya dengan nutrisi baik dan sehat. Akhirnya saya dan suami sepakat masak sendiri #foodpreparation untuk makan sehari-hari demi menjaga nutrisi janin. Sampai saya berhenti langganan katering, lebih milih masak sendiri. Tempatnya bisa pakai tupperware atau wadah lainnya. Banyak kok, apalagi kalau lihat Jadwal Promo Tokopedia banyak banget pilihan buat kita untuk food preparation gini.
Alhamdulillah, Gusti Allah mboten sare. Tanggal 10 Maret 2019 kemarin saya USG lagi bolongnya sisa kecil 2. Kalau kemarin itu plasentanya hampir kayak putus huhu, sekarang nggak alhamdulillah. Sehat ya, Nak!
Berat janin di 26-27weeks ini di 1kg. Naiknya banyak alhamdulillah. Energy of akad kek nya ya eh energy of masak tepatnya. Semangat ya, Nak! Kakak-kakak juga jadi jarang jajan dan lahap maemnya.
Yang paling saya sukai di akhir TM 2 ini adalah belanjaaaaaaa keperluan bayi. Iyessss, it's time to shopping!!! Secara semua perlengkapan bayi dulu sudah hampir semua diwariskan dan dilego. Beberapa yang di gudang seperti bouncer, bumbo, stoller saya keluarkan lagi. Yang tersisa pokoknya.
Cuci-cuci
Semua mulai dicuci-cuci dan dibersihkan, ternyata perlengkapan bayi saya banyak yang belum lengkap. Seperti baju-baju new born pasti udah entah kemana wkwk. Agar saya tidak buru-buru, berarti belanjanya pas usia sekarang. Kalau apa saja yang saya beli tetap mengacu pada perlengkapan bayi yang sudah pernah saya posting dulu. Belinya juga yang emang tidak ada.
Baca juga
Belinya dimana? Duh, kalau sekarang rasanya nyerah kalau mau beli offline. Secara bakal bawa kakak-kakak ikutan kemana-mana sambil belanja. Yang ada bukannya belanjain adiknya tapi kakaknya nanti. Tahu sendiri kan, babystore isinya pasti ada mainan lucu-lucu. Pengalaman kemarin pas belanja keperluan bayi Raffa gitu soale. Makanya untuk sekarang yang online saja deh, apalagi di Tokopedia ada promo Maret Mantap. Belanja keperluan bayi apa saja aman. Toh saya juga tidak belanja banyak kok sekarang dikit saja, karena masih ada punya kakak-kakaknya.
Yang pasti, saya bersyukur bisa melewati TM 1 dan TM 2 yang rasanya sangat lama waktunya. Setelah dijalani ternyata saya mampu, walau penuh suka duka. Tapi terlewati juga. Alhamdulillah.
Terima kasih, Papih! Satu-satunya support system yang bisa membantu mamih melewati semuanya. Terima kasih, anak-anak! Berkat kalian mamih berusaha tegar dan jalani. Makasih dah berusaha mengerti di usia yang masih sangat muda untuk menerima 'adik". Dan yang terakhir, terima kasih bayi di perutku, baby R! Berkat kamu, kami jadi makin saling mencintai satu sama lain dan berusaha menjalani sekuat tenaga tanpa menyerah bersama-sama. Terima kasih hadir dalam keluarga kami.
Dan sekarang, waktunya memasuki TM 3. Fase kasih sayang menanti kelahiran yang menakjubkan. Uhhhhh tidak sabar rasanya. Semoga kamu tumbuh sehat sempurna ya, Nak!
Tidak sabar bertemu nanti saat lebaran atau sebelumnya. InsyaAllah. Doain kami ya, semuanya. Lancar!
Dan sekarang, waktunya memasuki TM 3. Fase kasih sayang menanti kelahiran yang menakjubkan. Uhhhhh tidak sabar rasanya. Semoga kamu tumbuh sehat sempurna ya, Nak!
Tidak sabar bertemu nanti saat lebaran atau sebelumnya. InsyaAllah. Doain kami ya, semuanya. Lancar!
Masyaa Allah mbaaa... sehat-sehat yaaa.
BalasHapusMba aku yo pas hamil anak ketiga kemarin lebih lebuh perjuangannya, warbiyasak dibandingkan yg pertama dan kedua. Sehat sehat dan lancar ya Mba Echa
BalasHapusSehat-sehat mbayu insyaAlloh bisa dan lancar smeuanya, itu deg2an juga yang case plasenta hamir mau putus :(( untng sigap ambil keputusan akhirnya masak sendiri semoga semuana lancar bertemu diwaktu tepat y debay n mama
BalasHapussemangat yaa mba. smoga lancar ampe lahiran
BalasHapusNarik nafas bacanya chaa! Inget kehamilan kedua aku jg ngga direncanain, dan bengong setelah liat tespek. Alhamdulillah sekarang plasentanya semakin baik, semoga lancar, sehat, ngga ada kendala sampai lahiran yaaa... btw akupun doyan belanja di toped hahaha pokoknya online shop i heart you :D
BalasHapusUwuwuwu~
BalasHapusBarakallahu fiikum, kak..
In syaa Allah kehadirannya makin menggenapkan kebahagiaan, keceriaan dan keberkahan keluarga.
Sehat terus yaa, kak..
Alhamdulillah bisa melewati fase2 berat mulai trimester pertama dan kedua.
BalasHapusSemoga lancar dan sehat yaaa hingga lahiran nanti, baik mamih maupun dedek bayinya.
Kok ada Mr. RB sama Mrs. S itu nampang di blogmu cha. Sehat sehat selalu ya, kakak Rafi mau punya adeknya, pasti kebahagiannya banget yaaa,
BalasHapusSama kayak saya nih Mbak. Kayak gak siap banget nerima kehadiran yang kedua ini. Anak masih kecil, ekonomi lagi ancur. Kalo mikirin itu semua, ingin rasanya teriak.
BalasHapusWah, ceritanya seru banget...bikin deg2an...semoga anemianya sudah teratasi ya...dan nanti lahirannya lancar debay dan ibuknya sehaat...aamiin..
BalasHapusSemoga sehat terus ya mbak, lancar sampai persalinan nanti.
BalasHapusLuar biasa ceritanya Mak, aku jadi aware kalau pengapuran plasenta bisa terjadi di TM 2. Semangat Mak insyaAllah sehat2 ya bumil debay kakak2 dan bapaknya juga, hehe. Smg lancar ibadahnya :)
BalasHapusMasya Allah mbakkk... Perjuangan ya, semoga mbk Echa dan jabang bayi sehat sehat sampai lahiran, aamiin. Semoga usaha balonnya lancar, berkah selalu..
BalasHapusParingi sehat dedek bayi dan ibunya Mbak Echa, trus gangsar buat lahiran nanti
BalasHapusbtw aku belum pernah nyobain Foodprep itu, tapi mupeng dehh karena ngebantu banget misal mau manaje makanan gitu ehheee
TFS Mbak Echa ^_^
Maaaaak *big hug, aku speachless bacanya. Dirimu setrong bangeeeeet, kalo aku kayak gitu udah minta eksodus ke rumah mama. Semoga sehat-sehat selalu ya, mak. Semoga dimudahkan hingga persalinan.
BalasHapusDuh, itu foto incess bikin salfok euy, hihihi
BalasHapusAku juga baru tahu tentang pengapuran plasenta beserta penyebabnya
Baidewei,
Semoga selamat sampai lahiran dan seterusnya ya, mba
Insya Allah, Insya Allah
Duileh fotonya gak mau kalah sama Syr, wkwwkk. Mbak, walau banyak masalah semoga persalinan bisa berjalan lancar tanpa masalah ya... sehat2 selalu ibu dan si dedek dalam perut, juga mas2nya yang gak sabar nunggu little R selanjutnya. Cuth, udah dibeliin apa ajah di Toped? Promo maemmu banyak loh
BalasHapusAlhamdulillah sdh ketemu maltofer ya. Semoga ibu dan bayinya sehat selalu.
BalasHapusBaca ceritanya Mami Cha jadi ikut deg deg serr deh. Sehat2 terus ya, Mami.
BalasHapusDulu aku pas hamil anak ke 3 juga gitu berat badan malah turun drastis, tapi berat badan anaknya normal.
Pokoknya sehat2 terus ya, Miii
Semoga dimudahkan dan dilancarkan sampai persalinan dan seterusnya...DAn, Mami dan Baby sehat selalu ya Mbak Echa. Semangaat!!
BalasHapusMbak Echa ki, aku wis kadung syahdu malah ngekek karo Syahreino, 🤣🤣🤣. Tapi pengalaman Mbak Echa ini bisa menambah pengetahuan. Meskipun gak berencana hamil lagi karena umur dah mayan juga,tapi kan siapa yang bisa melawan kehendak Allah? Kondisi bumil emang perlu dijaga banget sejak awal. Sehat2 yo, Mbak. Semoga kuat, lancar nanti pas lahiran. Amiin
BalasHapusMbak Echa nih bisa aje bikin ketawa itu liat foto SYR dan RB, hahahahaaa... Aku jadi inget waktu hamil anakku, karena terbiasa mens suka telat dan saat itu gak kepikiran hamil. Lalu saya semoat nonton konser juga dengan lompat-lompat kegirangan tapi ini bukan konser Korea ya. Lalu seorang teman bilang kalau sepertinya saya hamil tapi saya gak percaya. Lalu mencoba mengingat kapan terakhir mens aja susah banget, ternyata pas iseng beli test pack ternyata benar. Begitu ke dokter aku disuruh bedrest dong. Semoga kamu selalu sehat ya mbak dan diberikan kelancaran.
BalasHapusSehat sehat selalu mak untuk ibu dan bayi. Semoga lancar persalinannya. Bersyukur terus masih diberi kepercayaan memiliki anak kandung, banyak yang berharap banget tapi belum dikasih juga.
BalasHapusHaha sama pas zaman hamil anak kedua lbh selow beli2nya, manfaatin punya kakaknya aja, cuci2 sblm lahiran jg :D
BalasHapusBtw moga sehat2 yaaa ibu dan baby, aku kalau tau org hamil Hb rendah bawaanya pengen nyeramahin haha, soalnya dua kali kehamilan hbku rendah huhuhu.
Sehat2 ya maaakk, lancar sampai lahiran aamiin
Waaah, aku galfok ama energy of akad #eh...energy of masak yaaa
BalasHapusSemoga Echa dan baby sehat-sehat, kakak-kakak dan papi juga sehat yaaa
Semoga selalu sehat hingga lahiran ya mbak, baca pengalaman hamilnya kali ini seru plus ikutan deg-degan. Masih mending bisa ngeblog saat hamil mbak, anak kedua dulu saya nyaris gak ngurus blog :D
BalasHapusMbak makanan yang nggak boleh dimakan pas kehamilan apa aja ya
BalasHapusItu yang aku rasa waktu bobol anak kedua. Padahal baru anak kedua yee.. tapi ya ampuunn asli blm siap mental akunya. Nangis2 begitu liat hasil tespek. Tapi alhamdulillah sekarang, anak yng dulu aku tangisin hamilnya, jd anak yang paling perhatian sama bundanya.
BalasHapus