Blog Cerita Cha Bercerita Tentang Hal-Hal Biasa

"Halo, nama saya Widi"

"Halo juga, nama saya Echa"

Percakapan yang sudah bertahun-tahun lalu saat saya dan Papih kenalan, tapi tetap terkenang dengan baik di memory kami berdua. Singkat, padat dan cepat. Secepat antar jarak kami bertemu dan kemudian menikah yang hanya satu bulan lamanya.

Kok orang tua saja yang kaget, saya dan Papih sendiri sebenarnya juga tidak menyangka akhirnya dari kopdar perkucingan lalu menikah tanpa butuh waktu lama. Cuma memang Allah itu adalah pembuat skenario yang tidak ada satupun hambanya tahu. Saya dan Papih menikah sebulan setelah kami pertama kali bertemu. Indah? Sangat.

Alhamdulillah.

Sekarang saya dan Papih dikaruniai anak-anak lucu yang alhamdulillah sehat. Kami berdua selalu berharap agar anak-anak menjadi orang yang baik, saling menyayangi menjaga satu sama lain, selalu di jalanNya, berkecukupan dan sehat walafiat.

 

Flash back lagi waktu itu, Papih datang itu tidak bawa apa-apa saat melamar saya. Pokoknya model seserahan seperti yang ada di pernikahan biasa itu tidak terjadi pada saya. Tapi entah kenapa, saya menerima lamaran dia dan mau dinikahi secepat mungkin.

Kalau inget dulu, Papih suka ngeledek bucin sama kebelet emang beda tipis wkwkwk. Memang ya suratan nasib itu misteri Ilahi *backsong shalawat Nabi. Yhaaaa, bucin itu nyata adanya gaes wkwk.

Hubungan saya dan Papih alhamdulillah baik-baik saja. Masih kompak bersama merawat anak bersama dalam keluarga. Ya namanya juga berkeluarga, saya yakin setiap rumah tangga pasti ada berantemnya. Saya dan suami juga begitu.

Apalagi pas awal-awal nikah. Perkenalan yang singkat membuat saya dan suami harus beradaptasi dulu dengan baik dan agak cepat. Soalnya ternyata sehabis menikah saya dan suami langsung diberi rejeki punya anak. Jadi berasa kan, baru juga kenal trus nikah trus hamil. Haduhhhh.

Tapi menurut saya, pernikahan itu belajar saling menghormati. Papih dengan segala kesederhanaannya dan saya dengan segala perfeksionisnya. Papih dengan ke-selow-annya dan saya dengan keribetannya. Cuma kalau dipikir-pikir, memang Allah itu menciptakan dua orang yang saling mengisi kekurangan masing-masing ya. Seperti saya dan Papih *ehem.

 

Yang penting walau saya tahu kekurangan Papih apa, beliau memenuhi kebutuhan saya dengan cukup. Pas untuk saat ini. Alhamdulillah.

وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ

Kewajiban ayah memberi makan dan pakaian (nafkah) kepada para istri dengan cara ma’ruf. Qs. Al-Baqarah : 232

Iseng-iseng sore itu sambil minum teh saya tanya sama Papih. Ada trik tidak, bagaimana bisa melunakkan hati saya berkali-kali. Papih cuma tersenyum tidak menjawab. Secara saya orangnya ngambekan banget.

Gemes kan jadinya. Saya paksa lagi terus, sampai akhirnya dia cerita ada tips untuk melunakkan hati saya dan mungkin berguna buat banyak suami di luar sana yang bingung menghadapi istri.

Atuhlah kalau marah-marah dan berantem terus kan kasihan anak-anak. Iya nggak? Kadang memang menyingkirkan egoisme pribadi saat menjadi orang tua itu penting, demi kesehatan mental anak. Tapi apa saya tidak pernah sama anak? Tentunya pernah wkwkwk. Cuma kalau berantem berdua sama Papih di depan anak-anak hampir tidak pernah.

Mau tahu 3 tips ampuh melunakkan hati istri dari Papih? Ini dia ya buibuk pakbapak tolong diresapi dan dilakukan dengan baik.

1. Sabar Terhadap Istri, Termasuk Menjadi Pendengar yang Baik untuk Istri

فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا Wahai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mewarisi wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali jika mereka melakukan perbuatan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka (para isteri) secara ma’ruf (baik/patut). Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak (Q.S an-Nisaa’:19)

Sumber Artikel: /a>

فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا

Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak. Surat An Nisa : 19

Peraturannya dalam rumah tangga biar adem tentram dan tenang itu, yang pertama Istri selalu benar dan yang kedua bila Istri salah kembali ke poin pertama lagi bahwa Istri selalu benar *LOL. Nggak ding, kata Papih istri itu cuma butuh didengar jadi ya dengarkan saja kalau istri lagi mau berkeluh kesah. Mungkin seharian dia capek urus anak*relate banget ya, atau moodnya kurang baik jadi menjadi pendengar itu paling ampuh melunakkan hati Istri.

Terus meminta maaf duluan bukan berarti menjatuhkan harga diri suami kata Papih. Setelah istri melunak, nanti biasanya akan curhat. Disanalah waktu yang tepat untuk menjadi pendengar yang baik sekaligus memberi masukan pada istri bagaimana harus bersikap.

Papih ngelakuin hal ini terus sama saya, dan its worked! Banyak untungnya memang punya suami yang sabarnya seluas samudra. Alhamdulillah

2.  Membantu pekerjaan rumah tangga

عَنِ الأَسْوَدِ قَالَ سَأَلْتُ عَائِشَةَ مَا كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَصْنَعُ فِى أَهْلِهِ قَالَتْ كَانَ فِى مِهْنَةِ أَهْلِهِ ، فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ قَامَ إِلَى الصَّلاَةِ
Dari Al-Aswad, ia bertanya pada ‘Aisyah, “Apa yang Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam lakukan ketika berada di tengah keluarganya?” ‘Aisyah menjawab, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membantu pekerjaan keluarganya di rumah. Jika telah tiba waktu shalat, beliau berdiri dan segera menuju shalat.” HR. Bukhari, 6039

Jujur, Papih memang lebih pintar mengurus rumah dibanding saya. Jadi sehari-hari urusan menyapu, mengepel, memandikan anak dan memasak (kadang-kadang) Papih yang pegang. Kalau saya pure mengurus anak, antar jemput sekolah dan kerja nulis sesempetnya saja. 

Papih selalu sigap kalau saya sedang capek, dia yang buru-buru menyuruh saya istirahat tanpa saya minta. Anak-anak sama dia semua dan saya disuruh tidur biar enakan. Dan ini kenapa pemulihan PPD (Post Partum Depression) saya lebih cepat karena memang dukungan suami itu sangat besar. 

Sekali lagi, alhamdulillah. Nikmat mana yang kamu dustakan. Karena sebenarnya dalam berumah tangga sangat membutuhkan kerjasama antara suami dan istri beserta seluruh anggota keluarganya.

3. Memberikan hadiah untuk Istri

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَقْبَلُ الْهَدِيَّةَ وَيُثِيبُ عَلَيْهَا

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam biasa menerima hadiah dan biasa pula membalasnya. HR. Bukhari, no. 2585

تَهَادَوْا تَحَابُّوا
“Saling memberi hadiahlah kalian, niscaya kalian akan saling cinta mencintai”.[1]


Read more https://almanhaj.or.id/2622-kiat-kiat-mempererat-cinta-suami-isteri.html

Kalau ini siapa sih yang tidak suka dengan bunga, semua pasti suka. Iya, saya juga dan hampir semua orang senang dikasih hadiah. Papih sering memberi saya kado-kado kecil yang kadang kalau dibayangin juga tidak penting. Seperti ketika tahu saya sedang sedih di rumah dan dia di kantor saat itu, pas pulang kantor dibawain minuman dingin teh tarik kesukaan yang biasa dijual di mini market gitu. Terus ada tulisannya, seperti 'Semangat Mamih', 'Kalau senyum cantik deh' atau 'Sabar sebagian dari iman". 

Itu hal-hal kecil, apalagi kalau untuk hal besar seperti hari ulang tahun pernikahan, ulang tahun istri, hari pertama ketemu dan hal-hal lain yang sebenarnya tidak penting untuk dirayakan tapi menjadi penting untuk melunakkan hati istri.

 

Percayalah, tidak semua istri butuh uang tapi perhatian suami itu penting. Sangat penting. Makanya, ngasih hadiah itu penting*catet!. Apalagi kalau pulang kantor gitu tiba-tiba suami bawakan istri buket bunga mawar merah yang besar, wangi dan bagus. Waduh, yang tadinya ngambek sampai masukin baju ke koper dijamin langsung ditata kembali ke lemari. Percaya boleh tidak, monggo dicoba.

Kadang Papih memang suka bingung kalau mau beli kado atau buket bunga yang lucu-lucu macam a-be-ge itu di mana. Ya walau sudah menikah, kekinian kan is a must. Yang penting istri senang adalah koentji keberhasilan melunakkan hati istri*LOL.

Tapi memang benar kan? Pasti suka bingung kan di mana mau beli hadiah yang lucu buatu istri atau kerabat?

Beli Hadiah dan Buket Bunga di Flower Advisor

Nah, sekarang ada yang namanya Flower Advisor. Ini adalah one stop shopping 24 jam untuk membeli bunga atau hadiah lain untuk orang yang dicintai. Bukan hanya kirim di Indonesia saja loh, tapi buat kirim ke luar negeri juga bisa. Ya kali ada yang long distance marriage bisa banget tiap hari kirim hadiah buat yang tersayang*uhuk.

Pas banget kan buat suami (atau juga istri) yang suka bingung mau beli hadiah itu ke mana. Mau cari di mall atau putar-putar asemka pasti tidak sempat. Kan pasti sibuk kerja. Kalau pesan di Flower Advisor tenang saja, pilihan produknya banyak dan pembayarannya juga cukup mudah. Pokoknya tinggal pilih, pesan, bayar dan paket tiba.

Ecommerce yang khusus untuk menjual buket bunga dan hadiah lain sesuai permintaan customer ini bisa dipesan lewat web atau aplikasi yang bisa didownload gratis di playstore.

 

Ada banyak produk pilihan yang bisa dibeli di Flower Advisor. Mulai bunga, coklat, buah, kue sampai bunga papan juga ada. Harganya juga tercantum jelas, karena kadang toko penjual bunga suka memberi charge lagi untuk permintaan customer. Kalau di Flower Advisor, di beberapa area tertentu malah gratis ongkos kirimnya.

Hooo iyaaa, sebentar lagi kan momen ala anak-anak ABG valentine day's. Cocok itu kalau suami mau memberikan hadiah buat istri. Tidak perlu merayakannya, tapi memberikan hadiah buat yang tersayang kan tidak ada salahnya. Apalagi kalau hadiahnya bisa melunakkan hati istri, iya nggak?

Coba lihat di buket bunga valentine Flower Advisor, ada banyak sekali pilihan bunga dengan berbagai macam harga yang bisa dipilih.

Dijamin klepek-klepek istri, yang tadinya ngambek jadi sumringah lagi. Yang tadinya marah karena handuk basah ditaruh sembarangan sama suami di kasur, tiba-tiba nyuci baju sampai bersih plus disetrikain sampe licin tu baju. Yang tadinya tidak bisa masak, tiba-tiba hidangan 4 sehat 5 sempurna gizi seimbang terpampang nyata di meja makan. Ya sedikit halu tidak apa-apa tapi bisa jadi kenyataan kalau suami cobain.

Iseng lagi tanya Papih, sambil memperlihatkan Flower Advisor biar Papih tidak bingung lagi mau beli di mana. Bukankah memudahkan urusan seseorang termasuk pahala *eaa.

"Pih, bunganya banyak ini Pih"

"Mamih mau yang mana toh tinggal pilih"

"Cantik mana mawar merah apa pink tulip ya, Pih"

"Bagus semua, apalagi yang mau dikasih saja sudah cantik"

"Ahhh, Papih", balasku malu-malu. 

Padahal dia tahu istrinya ini gendut, muka tidak dandan, dll tapi tetap saja muji cantik. Yaiyalah, mau muji sapa lagi cobaaa. Ngomong sendiri, jawab sendiri.

Papih ternyata milih Jayous Pink FA yang harganya setara SPP sekolah anak. Uwoow.

 "Gpp ngekhayal dulu, nanti kalau ada rejeki kita beli ya"

"Iya, Pih. Yang penting sudah tahu ya Pih kalau mau beli hadiah buket bunga ke mana?"

"Ke Flower Advisor dong pastinya"

"Yeayyy, Papih benar! Psst jangan lupa belikan ya"

"Iya iya, doa dulu yang penting"

Gimana? Sudah tidak bingung lagi kan bagaimana cara menghadapi istri yang ngambekan? Lakukan tips melunakkan hati istri ala Papih. Dan jangan lupa beli bunga dan hadiah buat istri di Flower Advisor ya, one stop shopping online untuk orang yang paling disayang.