Blog Cerita Cha Bercerita Tentang Hal-Hal Biasa

Kalau ngomongin kanker, sebenarnya memang tidak jauh sama diri sendiri. Sebagai survivor, saya jadi paham kalau deteksi dini untuk mencegah lebih baik daripada mengobati kanker. Apalagi sebagai wanita yang ternyata rentan banget terkena kanker, terutama kanker payudara.

Kalau dilihat dari statistik kanker di Indonesia, kanker payudara mendominasi kanker yang dialami oleh perempuan. Bila dilihat all gender, kanker payudara juga tetap memiliki persentase yang sangat besar dibandingkan lainnya.

Bahkan semakin tahun, penderita kanker payudara itu jumlahnya semakin banyak. Mengingat gaya hidup, pola makan dan tingkat stress pada wanita yang cukup tinggi, kanker payudara bisa saja dialami. Ya bayangin saja dari 270 juta jumlah penduduk Indonesia, 30 persennya terkena kanker payudara. Jumlah yang sangat besar loh ini. Kalau inget kanker payudara ini saya jadi ingat sama Mba Indah dan almarhum Mba Tri Wahyuni Zuhri. Keduanya survivor kanker payudara yang sering sharing tentang perjalanan pengobatan kankernya di blog. 

Makin bertambahnya pasien kanker tentu menjadi perhatian banyak pihak, terutama pihak medis yaitu dokter onkologi yang concern untuk memberikan penanganan terbaik. Apalagi di daerah terpencil, pasti sangat susah mendapatkan pengobatan, bahkan untuk pencegahan dan deteksi dini juga pengetahuannya minim sekali. Mengingat persebaran tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan yang tidak merata, kanker payudara tidak heran menjadi kanker terbesar di Indonesia.

Karena itulah butuh wadah untuk berbagi bagi para ahli onkologi agar bisa berbagi ilmu, informasi dan pengalaman secara digital. Tujuannya agar tatalaksana penanganan kanker payudara se Indonesia bisa semakin meningkat. Sehingga bisa banyak menyembuhkan dan mencegah bertambahnya angka penderita kanker payudara.

Roche sebagai perusahaan yang concern pada kesehatan masyarakat di Indonesia menyadari pentingnya wadah digital ini. Dan untuk mewujudkannya, Roche bekerja sama dengan platform jejaring dokter yaitu Docquity membuat kanal Breast Cancer Experts Network (BCEN).

Beruntung saya adalah salah satu yang berkesempatan mengikuti acara peluncuran Breast Cancer Experts Network bersama komunitas ISB dan rekan media lainnya pada tanggal 2 November 2021. Dan ini menjadi jejaring digital dokter onkologi pertama di Indonesia yang akan mendukung transformasi ekosistem layanan kesehatan. Jadi seru juga kan kalau para experts di Indonesia saling bertukar pikiran tentang penanganan kanker payudara ini.

Dr Ait-Allah Mejri selaku presiden direktur ROCHE Indonesia sangat antusias dengan adanya Breast Cancer Experts Network ini. Karena esuai dengan komitmen ROCHE yang tahun ini ulang tahun ke-125 di dunia dan ke-50 di Indonesia memang sangat peduli dengan peningkatan kesehatan di Indonesia. Harapannya, dengan adanya platform komunitas digital BCEN di Docquity ini akan memberikan hasil perawatan lebih baik bagi pasien kanker payudara.

Launching produk yang dimoderatori oleh mba Aviani Malik yang juga bekerja sebagai pembawa berita membuat acara yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam tidak membosankan. Karena ternyata dari beberapa narasumber yang hadir pada acara launching ini semuanya sangat mendukung adanya platform digital BCEN ini. Banyaknya dukungan dari pemerintah juga membuat pelaksanaan BCEN ini menjadi hal yang sangat dinanti-nanti oleh banyak ahli onkologi.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan di Permenkes no 46 tahun 2017, mengungkapkan e-Kesehatan memang menjadi inisiatif yang patut diapresiasi demi pengadaan layanan kesehatan berkualitas bagi masyarakat di daerah terpencil di Indonesia.

Bahkan Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D. Sp. THT-KL(K) MARS, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan juga bilang bahwa BCEN ini merupakan pelopor bagi para ahli onkologi agar bisa saling sharing sehingga pasien kanker payudara tidak bertambah banyak, termasuk pencegahan agar tidak bertambah banyak. 

dr. Karina Andini dari Docquity bilang kalau Docquicty sendiri sebagai pelopor platform digital di Asia Tenggara sangat menyambut baik BCEN ini. Sehingga bisa memberikan platform edukasi bagi spesialis onkologi secara berkesinambungan.

Sebenarnya saya itu kepo dengan isi dari BCEN Docquity ini. Makanya saya download, eeh ternyata memang tidak sembarangan yang bisa masuk Docquity. Hanya dokter medis atau mahasiswa kedokteran yang bisa join platform. Ini penting sih ya, karena kalau bukan praktisi malah nanti infonya akan simpang siur atau pemahamannya beda. Kalau sesama praktisi kan lebih enak dan pas ilmunya memang berdiskusi. Kebayang misalnya bisa diakses ibu-ibu dan ternyata salah tafsir kan lebih susah lagi.

Lihat testimoni dari dokter yang sudah menggunakan BCEN  Docquity ini mereka sangat senang. Seperti dr. Eko dan dr. Muhammad yang kebetulan lokasi tugasnya ada di daerah terpencil. Berkat BCEN ini, mereka bisa mendapatkan info terbaru terkait penanganan kanker payudara dari dokter onkologi lainnya. Bisa belajar banyak kasus dari banyak dokter dan juga mendapat inputan terbaik dari rekan sejawat. 

Luar biasa membantu ya BCEN ini. Sangat memudahkan dan membuat para ahli onkologi benar-benar menemukan wadah yang terkoneksi satu sama lain. Harapan saya sih semakin banyak orang yang sadar untuk pencegahan dini kanker payudara dan semakin banyak pasien yang bisa sembuh berkat adanya Breast Cancer Experts Network. 

Bravo ROCHE, selamat atas terlaksananya Breast Cancer Experts Network. Semoga membawa manfaat bagi banyak orang!