Sebuah pernikahan tidak selalu berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Terkadang terjadi masalah yang datang dari kedua belah pihak sehingga terjadi perselisihan yang mengakibatkan keretakan rumah tangga. Pertengkaran yang terjadi akan menguras emosi dan pikiran yang membuat tidak nyaman, salah satunya perang dingin.
Walau keluarga saya jarang berantem apalagi amit-amit sampai perang dingin, tapi kayaknya perlu belajar sedikit agar tidak menghadapi perang dingin sama Papih cintaku. Ya elah, berkeluarga kok perang-perangan emangnya masih jaman penjajahan sebelum 1945 apaa yaaa. Jangan yaaaa.
Penyebab Perang Dingin Rumah Tangga
Perang dingin bisa disebabkan oleh apa saja baik kesalahan kecil sampai kesalahan besar. Jika rumah tangga anda sedang dalam masalah dan terjadi perang dingin, kita perlu menggali penyebabnya untuk memutuskan solusi yang tepat dalam membangun hubungan yang harmonis kembali. Berikut ini adalah rangkuman dari BetterParent tentang hal-hal yang sering menjadi penyebab perang dingin rumah tangga:
Kebiasaan pasangan yang dianggap menjengkelkan
Ketahuilah bahwa pasangan adalah pribadi yang berbeda yang memiliki pemikiran sendiri. Mungkin saja kebiasaan yang anda rasa biasa saja justru mengganggu pasangan kita. Misalnya kebiasaan menaruh barang sembarangan, makan makanan sembarangan, merokok, dan lain-lain yang dapat memancing emosi pasangan anda.
Adu pendapat
Hal ini sering terjadi pada pasangan-pasangan yang baru menikah karena masih dalam tahap penyesuaian hidup bersama dengan pasangan. Adu pendapat biasanya didasari oleh perbedaan kebiasaan, sifat, pola hidup, hingga sifat yang dimiliki masing-masing individu.
Keuangan
Masalah lain yang sangat krusial adalah keuangan (finansial). Masalah ini sangat sering terjadi, baik dalam pernikahan yang baru terjadi maupun yang sudah lama. Setelah menikah, biasanya biaya hidup, pengelolaan keuangan, dan biaya lainnya berubah, sehingga kerap terjadi permasalahan dalam mengaturnya.
Biasanya, masalah akan semakin besar apabila keuangan semakin sedikit. Setelah berumah tangga, pengeluaran akan semakin besar sehingga memerlukan pengelolaan yang semakin baik. Jika tidak ditangani dengan baik akan sering memicu pertengkaran kedua belah pihak.
Masalah seksual
Kehidupan setelah berumah tangga pasti diliputi dengan masalah ranjang. Hal yang sering dipermasalahkan adalah ketidakpuasan berhubungan intim dengan pasangan yang akan menimbulkan ketidaknyamanan satu sama lain. Akibat terparah yang ditimbulkan adalah terjadinya perselingkuhan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Mertua yang sering ikut campur
Masalah ini sering terjadi karena adanya ketidak akuran antara mertua dengan menantunya. Kehadiran orang tua dalam suatu rumah tangga kerap menjadi permasalahan yang sulit diselesaikan. Sikap mertua yang seringkali menyalahkan menantu, tidak adil, atau selalu marah merupakan salah satu pemicu retaknya hubungan harmonis dengan pasangan.
Perselingkuhan
Hal ini sudah sering terdengar menjadi penyebab perang dingin yang tidak ada habisnya. Perselingkuhan merupakan masalah terberat karena sangat sulit diselesaikan. Banyak kasus-kasus perselingkuhan yang berakhir dengan perceraian akibat orang ketiga yang hadir dalam rumah tangga. Contohnya cem sinetron viral layangan putus teeaaaaaaa. Hidihhhhh! Gemessss bener pengen jambaxxxxxx si Aris
Baca juga
Dampak Perang Dingin
Berikut merupakan dampak yang kemungkinan akan muncul karena perang dingin:
Membuat Pasangan Merasa Insecure
Perang dingin di rumah tangga umumnya akan membuat pasangan menjadi insecure dan merasa terdapat kesalahan besar yang ia perbuat. Tidak jarang juga ada seseorang yang merasa tidak cukup untuk pasangannya hanya karena terjadi perang dingin dengan pasangannya.
Tidak Menemukan Solusi
Perang dingin tentunya akan membatasi komunikasi dengan pasangan yang tentunya membuat pencarian solusi akan sulit dilakukan. Perang dingin akan membuat kualitas komunikasi dengan pasangan akan semakin buruk dari waktu ke waktu. Hal inilah yang seringkali menjadi penyebab berakhirnya sebuah hubungan rumah tangga.
Terjadi manipulasi pasangan
Pasangan yang manipulatif tidak akan pernah meminta maaf meskipun merasa bersalah. Pasangan seperti ini akan membalikkan fakta bahwa dia tidak bersalah dan kita harus meminta maaf terlebih dahulu untuk memperbaiki hubungan. Hal ini tentu menciptakan ketidaknyamanan dalam rumah tangga yang berujung menjadi perang dingin setiap waktu.
Sibuk Sendiri
Walaupun dalam atap yang sama, jika terjadi perang dingin maka kedua orang pasangan tersebut akan memilih kesibukan sendiri. Hal ini akan membuat esensi dari rumah tangga akan sangat buruk. Perang dingin dapat membuat kehadiran seseorang tidak lagi berharga dimata pasangannya.
Hal yang Perlu Dilakukan Ketika Terjadi Perang Dingin dalam Rumah Tangga
Saat menghadapi perang dingin dalam rumah tangga, kita perlu melakukan hal-hal di bawah ini agar masalah dan pertengkaran dapat selesai dengan cepat dan tepat
Waktu untuk Berpikir
Walaupun waktu yang menenangkan, saat perang dingin rumah tangga terjadi merupakan waktu yang tepat untuk berpikir secara jerniah mengenai masalah apa yang sedang diperdebatkan hingga berujung kepada perang dingin yang tentunya membuat suasana rumah mejadi tidak bersahabat. Pikirkanlah dengan kepala dingin mengenai akar masalahnya dan bagaimana cara mengatasinya. Apakah dengan berbicara atau dengan cara lainnya, namun pastikan kenyamanan setiap orang yang terlibat agar tidak muncul masalah baru lainnya.
Jaga Perkataan
Komunikasi merupakan hal yang paling penting dalam suatu hubungan rumah tangga yang menjadi penentu dari bagaimana bahtera rumah tangga mampu mengarungi arus dunia. Oleh karena itu, setiap individu seharunys mampu menjaga perkataan yang menyakiti hati dan perasaan pasangannya. Anda perlu berpikir dua kali sebelum melontarkan kata-kata agar tidak ada yang tersakiti khususnya saat terjadi perang dingin yang membuat setiap orang akan sensitif terhadap perkataan yang dilontarkan kepadanya.
Ceritakan pada Orang Kepercayaan
Kadang kala akan ada saatnya kita membutuhkan bantuan dari pihak ketiga karena kita akan sulit berpikir dengan jernih saat ada pertikaian di rumah tangga. Oleh karena itu, anda dapat menceritakannya kepada orang yang anda percaya yang mampu membantu anda untuk menenangkan pikiran dan mencari solusi mengenai masalah yang kita hadapi. Pihak kepercayaan tersebut juga dapat dipercaya menjadi penengah agar tidak terjadi masalah yang berlarut.
Evaluasi Hubungan
Memang evaluasi hubungan sangat dibutuhkan khususnya bagi pasangan yang baru saja menikah. Anda dapat melakukan evaluasi ini agar dapat dijadikan pertimbangan dan bahan untuk mengetahui mengapa nada mengalami perang dingin dalam frekuensi yang cukup tinggi dengan pasangan kita. Evaluasi hubungan ini juga dapat menjadi alat untuk membantu mengenal pasangan kita lebih baik dan lebih dalam lagi.
Berpisah Sebentar
Jika perang dingin terjadi dalam frekuensi tinggi, sebaiknya anda memberikan waktu untuk anda dan pasangan untuk memiliki waktu masing-masing. Berilah ruang untuk meluapkan segala kekesalan dan segala yang menumpuk dan setelah itu akan muncul rasa rindu yang akan melunturkan segala ego tersebut. Ya asal jangan lama-lama. Ini opsi terakhir banget deh! Kalau saya sih, pasti akan berusaha komitmen selama masalahnya tidak yang krusial banget.
Ya kannn, hayo come on ingat jaman-jaman masih pedekate dulu awwww betapa manisnyaaa. Dan bandingkan kita bisa sampai sejauh ini membina hubungan sesuatu yang luar biasa kan?
Sebelum kita terlibat dalam perang dingin dalam rumah tangga sebaiknya mulai belajar memahami pasangan terlebih dahulu. Kompromi dan membuat kesepakatan merupakan hal yang penting dilakukan untuk mendapatkan keharmonisan dalam berumah tangga.
Masalah sepele sering banget jadi bahan perang dingin, ya, kalau diingat lagi jadi pengen ketawa. Bukannya malah dingin eh malah lucu kalau marahan gitu, memang ujungnya hati ga bisa bohong dibalik ego pasti aja ada yang ngeganjal dan mendorong buat berdamai.
BalasHapusIyaaa inget pas pedekate ya ahiy. Perang dingin belum pernah, semoga nggak sampai terjadi tapi paling bete dikit wahahah awal2 nikah sensi, sekarang klo diinget yaampun maluuuu banget. Ngapain sampe ngambek gitu..tipsnya cakep banget iniiih. Semoga sehidup sesurga ya mba Echaaaa dan pak tilenya :)
BalasHapussyukurlah...jangan sampai kita semua punya perang dingin di rumah tangga ya. rumah tangga adalah komitmen, bukan hanya kita dan suami tapi jg ada hati anak2 yg wajib kita jaga. jangan sampai buat mereka sedih karena keegoisan kita semata
HapusYang penting perang dinginnya ngga karena overthinking gegara kebawa nonton mas aris dan mba kinan ya mba, hihihi... saranghae mas bojo...
BalasHapusUdah tiga tahun berumah tangga rasanya aq sudah paham seperti apa itu peran dingin hahah, kadang emosi tp di pendem aja, makasih loh tipsnya kak
BalasHapusIntinya adalah komunikasi terbuka dan menyelesaikan masalah dengan segera tidak berlarut-larut.
BalasHapusApapun itu harus jujur juga yaa mak.
Lah iyes, jaman PDKT rasa2nya ser2an, begitu udah kewong bertahun2 lah kok kadang malah anyep dan jadi perang dingin yak, hag hag hag.
BalasHapusSetuju banget kalo CINTA itu kata kerja sih :D Memang harus dikerjakan dan diusahakan secara optimal :D
Mba Echa maafkan aku ngakak ngeliat gambar mba echa ama si papih wkwkwkw 🤣 *lucu. Ternyata papih jago juga bergaya ya mba mba 😍. Ngomongin soal perang dingin aduh jangan sampai. Kalau berantem kecil itu mah biasa dalam pernikahan ya tapi kalau sampai berantem perang dingin. Aduh bener bener bisa bikin ngga nyaman dan nggak bahagia dalam pernikahan ya mba. Semoga Allah menjaga pernikahan kita ya mba 😍
BalasHapusRepot kalau tinggal serumah tapi perang dingin. Pasangan ada di rumah, tapi serasa tak ada karena saling diam dan dan cuek. Rumah tangga macam apa lah kayak gini tuh.
BalasHapusNaudzubillah jangan sampai terjadi perang dingin dengan pasangan ya. Kalau ada masalah, dibicarakan dan cari solusi. Jangan lari apalagi cari pasangan lagi hihi. Ibarat naik kapal, kalau ada yang bocor, bukan buru-buru ganti kapal, tapi benerin bocornya, seraya berkata begini: "Mas, sebelum kamu sedingin laut lepas, kita pernah sehangat salonpas lho. Yok pakai salonpas lagi biar anget lagi", #eeeeh gimanaaa?? :))
BalasHapusKayaknya saya paling gak betah perang dingin. Selama belum baikan, bakal saya gerecokin terus. Kesannya memang kayak bawel. Padahal sebetulnya cara saya mancing-mancing buat baikan hihihi
BalasHapusPernah mengalami perang dingin ama suami. Ikss, gak enak banget ya rasanya. Jadi ya, segera menyudahinya. Aku tu orang yang paling gak tahan didiemin. Wkwkwkwkw
BalasHapusDulu masalahnya karena beda pendapat. Terus bahasnya pas mungkin kami sedang sama-sama capek. Jadi ya, ada beda langsung ngambek.
Dari hal-hal sepele sampai berat macam perselingkuhan bisa jadi pemicu perang dingin, yaa.. huhu.. na'udzubillahi min dzalik.. semoga keluarga kita terhindar dari itu semua. Inget-inget aja tujuan dan visi misi kita pas mau nikah, ya :)
BalasHapusPerang dingin dalam rumah tangga emang ngeri apalagi kalau sampai berlarut-larut dan korbannya adalah anak-anak, sehingga mereka tidak bisa belajar komunikasi secara positif.
BalasHapusperang dingin tuh ga enak banget. apalagi sama orang serumah, yang jelas2 pasti ketemu kan, ga bisa ngehindar xD beda pendapat biasa, kesel marah jengkel ya biasa.. tapi jangan lama2, bilang aja, obrolin bersama, buat kesepakatan ^^
BalasHapusBanyak penyebab perang dingin di rumah tangga dan pastinya hampir semua rumah tangga mengalaminya. Walaupun berbeda-beda juga jenis penyebabnya. Tapi paling penting menurutku komunikasi dan kekuatan ikatan komitmen mba dalam pernikahan. Akur selalu mbaaa
BalasHapusPerang dingin sama buruknya efeknya dengan perang piring terbang ya..wkwkwk bagaimana pun komunikasi dengan baik adalah kunci..ya perang dingin sebentaran sih oke..tapi harus cepet diselesaikan biar gak makin buruk dampaknya ya..dan gak sering2 juga..
BalasHapusBelum ada pasangan, jadi gak ngerti, belum merasakan soal perang Dingin ini. Yang pasti namanya rumah tangga past ada naik turunnya. Betul bahwa kita harus saling memahami dan menerima pasangan
BalasHapusDulu awal2 menikah,kalo ada kendala suka cerita ke orang yah dianggap bisa dipercaya, eh taunya bocor-bocor, sejak kejadian itu saya gak pernah cerita apa2 ke orang soal rumah tangga saya, jadi closed case aja sendiri, hahaha.
BalasHapusKalo ribut, perang dingin saya lebih suka mendiamkan saja, meski tanpa solusi, tapi paling tidak saya gak terganggu dengan keributan tersebut. Baik di kantor, di keluarga dan anak-anak. Jadi yah, diamkan sajalah, nanti kalo ada yang butuh silakan mengalah, dan saya tipe yang gak suka mengalah, hahaha
Butuh me time kalau saya mbak, kadang hal sepele banget karena aku merasa seharusnya suami bisa membaca pikiran kita, sedangkan suami ngerti jika kita mau ngomong baik², ya begitulah hehehe
BalasHapusNgomongin manipulatif aku langsung ingetas Aris, wkwkwkwk #korbanlayanganputus
BalasHapusJangan sampai ya keluarga kita sampai kerang dingin, harus selalu jaga komunikasi dan ego. Kalau di rumah sampai perang Dingin, kasihan juga sama anak2.
Huhuuu ada yang begini Mbak Echa. Tetap menikah tapi datar gitu, bertahan karena kalo pisah kasihan anak-anak.
BalasHapusGimana yak menikah tapi berantem, enggak berkomunikasi. Amit-amit semoga dijauhkan dari cobaan ini.
Kak Echaa...
BalasHapusIni tuh kata hati aku banget.
Kala perang dingin antara pasangan memang gak boleh berlarut-larut, karena akan berbahaya bagi kelangsungan hubungan pernikahan.
Saran kakak aku dulu...kalau bener-bener gak bisa ada jalan tengah, konsultasi ke lembaga pernikahan agar semua clear dan sama-sama bahagia, insyaa Allah...
Sakinnah mawaddah dan warahmah untuk kita semua.
beneer bangeet ya Cha.. ada banyak isu yang buat keruh rumah tangga. Tapi kalau kita mau diam sejenak dan introspeksi bersama pasangan, in sya Allah tidak ada yang bisa tidak bisa kita atasi
BalasHapus