Keterangan foto ketika saya hamil saat itu
Saya sayang anak-anakku. Iya, mungkin hampir semua Ibu juga merasakan hal yang sama. Ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Karena itu semenjak kehamilan saya selalu menjaga kandungan dengan baik. Apalagi saya sadar kalau 1000 hari pertama kehidupan sangat penting, jadi mulai asupan nutrisi sehat seimbang, stimulasi hingga imunisasi saya berikan untuk ketiga buah hati tercinta saya.
Sebagai blogger parenting dan family, di blog ini saya sering sharing tentang apa saja yang terjadi di keluarga serta anak-anak. Jadi jangan heran kalau di setiap kehamilan hingga proses melahirkan, menyusui, MPASI hingga tumbuh kembang semua anak, saya ceritakan di blog. Selain sebagai pengingat kenangan kalau saya pernah melewati hal-hal tersebut, juga ternyata banyak bermanfaat buat pembaca yang membutuhkan.
Kalau saya bilang edusharing, mengedukasi dan sharing. Agar tidak setengah-setengah ketika menulis blog, saya pun mengambil berbagai sertifikasi yang berhubungan dengan ibu anak sebagai konsultan. Jadi tetap ada materi yang benar yang bisa saya berikan buat Ibu dan orang yang membaca.
Salah satu yang sering dibaca di blog saya adalah tentang vaksin atau imunisasi. Untuk hal ini saya memang sangat concern, dan alhamdulillah anak-anak saya vaksin dasar serta tambahan semua lengkap. Tidak ada yang telat atau terlewat sedikitpun tiga anak saya. Bahkan saya beberapa kali melakukan imunisasi dengan suntikan ganda yang aman dan bermanfaat. Jadi tidak menunggu waktu bolak-balik lagi ke faskes untuk imunisasi anak.
Apalagi kebetulan kantor suami mengcover semua biaya imunisasi, jadi saat itu saya tidak kebingungan untuk membayar. Untuk mengatasi limit plafon dari kantor suami, untuk vaksin dasar saya berikan di puskesmas atau posyandu karena gratis alias tidak bayar. Sedangkan untuk vaksin tambahan baru saya pakai limit kantor.
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit tertentu
Ternyata kesadaran tentang vaksin di Indonesia ini masih sangat rendah, data tahun 2017 hingga tahun 2021 ada 1.525.936 anak yang belum diimunisasi. Walau pada tahun 2022 sudah dilakukan BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional) dan kegiatan edukasi lainnya, namun ternyata masih membutuhkan banyak lini masyarakat untuk berperan aktif tentang pentingnya vaksinasi. Kolaborasi seluruh masyarakat ini termasuk dimulai dari keluarga sebagai sektor terkecil.
Dan memang memerlukan pemahaman edukasi yang benar pada seluruh lapisan masyarakat. Saya sebagai seorang blogger pun menyadari dan mendukung program pemerintah demi generasi penerus bangsa Indonesia lebih sehat. Salah satu cara saya ya dengan melakukan vaksin lengkap untuk anak-anak dan edusharing kegiatan imunisasi serta mengajak pembaca blog sadar akan pentingnya vaksinasi.
Banyak yang bilang vaksin atau imunisasi itu mahal, tentu tidak! Karena vaksin dasar sendiri sudah ada dari pemerintah dan gratis di faskes terdekat. Buat yang tidak punya BPJS, bisa datang ke puskesmas atau posyandu sambil bawa kartu keluarga. Biasanya, setiap kota atau kabupaten di Indonesia memberikan pelayanan kesehatan gratis untuk penduduknya. Sekali lagi gratis ya!. Catet buibu pak bapak!.
Peran aktif masyarakat terutama orang tua untuk mencapai imunisasi rutin lengkap sesuai jadwal. Demi kesehatan keluarga sepanjang usia.
Berikan Imunisasi Tetanus Toxoid, Hak Imunisasi Anak Sejak Dalam Kandungan
Ada yang tahu tentang tetanus? Meski terlihat sepele, ternyata bila di suatu daerah ada 1 bayi yang lahir terkena Tetanus Neonatorum, maka kejadian di daerah tersebut dinyatakan sebagai KLB (Kejadian Luar Biasa). Karena itu, tetanus ini sangatlah berbahaya.
Sebagai salah satu penyakit yang menjadi perhatian pemerintah, maka sebelum menikah setiap calon pengantin wajib suntik TT atau tetanus toxoid terlebih dahulu sebagai syarat KUA. Baru pernikahan bisa dapat diproses. Bukan hanya itu, ketika hamil pun wajib dua kali diberikan suntik TT dengan jeda jarak 4 minggu.
Kalau dihitung dari awal kelahiran sampai dewasa, bagi perempuan bisa sampai 10 kali suntik TT. Bila dirinci, untuk vaksin dasar 4 kali di usia 2 bulan 3 bulan, 4 bulan dan 18 bulan. Biasanya bersamaan menjadi satu dengan suntik DPT.
Lalu saat anak sekolah dasar, maka akan diberikan 3 kali suntikan TT yang diberikan saat kelas 1, 2 dan 5 atau 6 SD. Sedangkan untuk umur dewasa akan diberikan 1 kali pada wanita ketika akan menikah dan 2 kali pada ibu yang sedang hamil. Ini adalah wujud nyata pemerintah yang memperhatikan imunisasi pada wanita usia subur(WUS).
Banyak ya ternyata? Tapi itulah perhatian dan tindakan preventif dari pemerintah agar tidak ada masyarakat serta generasi penerus yang terkena tetanus.
Saya pun memberikan suntik TT ketika akan menikah dan hamil. Karena saya sangat sadar, anak saya punya hak vaksin sejak dalam kandungan. Bukankah adalah tugas orang tua untuk melindungi anaknya?. Walau jujur sebenarnya saat itu saya sedikit ragu, apakah bayi dalam kandungan akan baik-baik saja?.
Karena itu sebelum membuat keputusan untuk vaksin TT ibu hamil saat itu, saya dan suami konsultasi dulu dengan SPOG. Untunglah dokter kandungan saya memang sangat menganjurkan vaksin TT agar Ibu dan bayi sehat wal afiat. Saya juga beruntung, suami memiliki pandangan yang sama untuk masalah vaksin hingga detik ini. Jadi kami punya satu suara yang bulat untuk masalah vaksin atau imunisasi.
Sebenarnya seberapa penting imunisasi Tetanus Toxoid dilakukan pada ibu hamil? Seperti tadi saya jelaskan kalau ada satu saja kelahiran bayi dengan kondisi tetanus neonatorum, berarti itu sudah dianggap sebagai KLB di daerah tersebut. Karena tetanus dapat dicegah dengan imunisasi, karena merupakan Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) sehingga tidak menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Jadi lakukan suntik TT saat hamil sebagai tindakan pencegahan dan rasa sayang pada anak dalam kandungan sesegera mungkin.
Ada banyak alasan kenapa ibu hamil harus melakukan imunisasi TT, yaitu:
1. Mencegah anak terkena tetanus neonatorum
2. Mencegah ibu terkena tetanus apabila terluka
3. Membentuk antibodi pada tubuh ibu dan bayi
4. Hak anak untuk mendapatkan imunisasi sejak dalam kandungan
5. Dapat melindungi dari tetanus sampai 25 tahun dari suntik TT teakhir
Di Pekan Imunisasi Dunia tahun 2023 yang berlangsung 4 hingga 10 Mei 2023 ini, mari lindungi diri sendiri, keluarga dan masyarakat dengan imunisasi lengkap sampai dua tahun dan juga pada anak usia sekolah. Dan pastikan status imunisasi tetanus lengkap pada wanita usia subur (WUS), seperti yang dilakukan pada sebelum menikah dan saat hamil.
Langkah pertama kita melindungi keluarga adalah di 1000 hari pertamanya dengan melakukan vaksin TT saat hamil. Anak dan Ibu terbebas dari penyakit tetanus. Mari bersama bergandengan tangan untuk melindungi generasi penerus bangsa. Saya sudah melakukannya, bagaimana dengan kamu?.
Mari sadar vaksin dari diri sendiri, karena saya sayang anak-anakku!
Posting Komentar
Posting Komentar