Sedia payung sebelum hujan. Mungkin ini memang terkesan kiasan ya, tapi tahu tidak kalau ini benar-benar sesuatu yang harus kita persiapkan untuk masa depan. Dalam hal apapun menurut saya, mulai dari parenting, masa pensiun hingga keuangan.
Karena jujur, saya termasuk yang kurang memperhatikan. Iya salah strategi, padahal harusnya sebagai mantan orang keuangan bisa lebih cerdas ya mengelola keuangan. Tapi nyatanya tydackkk juga pemirsa hehehe. Uang masa pensiun kurang kami kelola dengan baik dan ternyata benar masa depan tidak ada yang tahu, iya saya sakit.
Yang harusnya alokasi kemana jadi kudu kemana kan? Ya rasanya sia-sia juga sudah melakukan banyak hal atau mengumpulkan uang tapi ternyata tidak lama huhu. Iya, soalnya biaya berobat itu mahal, mahal di akomodasi dan penunjangnya. Mungkin kalau untuk biaya selama di RS masih bisa tercover ya, tapi untuk perawatan di rumah kan tidak. Butuh biaya dan tentu kesabaran seorang caregiver.
Baca Juga: Belajar Ekonomi Syariah
Sakit Mengubah Pandangan Saya dalam Banyak Hal
Ketika sakit ini, saya dan suami merenung ternyata persiapan kami sangat kurang dalam banyak hal. Mana anak masih kecil-kecil dan butuh kami dalam waktu lama. Jadi benar-benar rasa bersalah yang besar terutama bagi anak-anak tercinta kami.
Biasanya kami sekeluarga bisa melaksanakan banyak hal dan mengalokasikannya ke dana pendidikan anak sekarang berbeda, semua pos bahkan masuk ke dalam kesehatan. Kalau dipikir-pikir, setahun ini memang banyak yang berubah. Anak yang harusnya mendapat gairah parenting orang tua dalam mendidik sedikit berkurang. Iya harusnya mereka tertawa dan bahagia bersama. Tapi hari demi hari harus khawatir dengan kondisi saya yang semakin menurun.
Kadang kangen mengajak anak jalan-jalan gitu kemana gitu kayak dulu. Sayangnya hal ini tidak bisa kami lakukan lagi, apalagi saya harus lebih banyak untuk berbaring untuk pemulihan. Mungkin sebenarnya bisa pergi jalan-jalan, tapi sesudahnya itu yang saya tidak sanggup. Atau lebih ke sayang uangnya kan daripada digunakan untuk jalan-jalan seperti itu lebih baik untuk biaya berobat.
Baca Juga: Hijrah
Ini hanya kejadian saya saja yang sakit, kebayang tidak kalau suami juga sakit bagaimana. Pasti semua jalan di hidup kami termasuk anak-anak langsung terhenti begitu saja. Bagaimana nasib anak-anak? Bagaimana sekolah anak-anak? Banyak hal yang kami pertimbangkan hingga sampai di satu titik kalau, “Oh iya, kami tidak bisa terus begini! Harus bisa melakukan strategi cerdas dalam melindungi keluarga”.
Strategi Cerdas Keluarga Kami dalam Melindungi Keluarga Tercinta dengan Asuransi Jiwa PRU Syariah
Selain kesehatan, kami pun memilih Asuransi Jiwa Syariah yang bisa melindungi keluarga. Apalagi kami sudah tidak muda lagi kan, kejar-kejaran dengan waktu. Jadi paling tidak andai kami tidak ada, anak-anak akan tercover lebih baik. Selain itu kami juga menggunakan yang syariah agar tetap dengan prinsip keIslaman keluarga. Ya gimana, inginnya kan semua hidup tenang, damai dan sejahtera. Meski sulit dan nano-nano, tapi harus terus dilakukan dijalani.
Makanya kami memilih Asuransi Jiwa PRU Syariah ini bisa untuk peninggalan bagi anak-anak tercinta, takut ada apa-apa di masa depan. Jadi harus terus proteksi sejak dini. Ini adalah perlindungan jiwa dari Prudential Syariah untuk membantu kita mewujudkan memiliki peninggalan penuh berkah untuk keluarga. Karena ada Santunan Asuransi dan Manfaat Dana Usia Mapan serta Perlindungan yang akan terus berjalan hingga usia 120 tahun.
Menariknya, Asuransi Jiwa PRU Anugerah Syariah terbuka untuk peserta dengan usia masuk 1 tahun dan hingga 70 tahun. Dengan kontribusi mulai dari Rp 500 ribu per bulan, kamu bisa mendapatkan berbagai manfaatnya. Manfaat dana usia mapan yang diproyeksikan hingga 100% dari kontribusi serta santunan asuransi hingga 150% sejak awal kepesertaan.
Yang saya suka, bila didiagnosis satu dari 60 penyakit kritis saat masa pembayaran kita bisa bebas bayar loh. Ya amit-amit ya tapi ya namanya juga sudah berusaha memproteksi keluarga. Jadi kalau saya kan sudah jelas sakit ya, tapi suami bisa ikut asuransinya. Dan ini karena sudah sesuai dengan prinsip syariah, saya tidak perlu khawatir lagi sekarang.
Suami tercover dan anak-anak pun terlindungi. Keluarga saya tetap siap menikmati masa depan yang lebih terjamin nantinya. Iya, insyaAllah.
Posting Komentar
Posting Komentar