Ketika Capek Menahan Perih

Posting Komentar

capek
Sudah sebulan ini aku kurang enak badan, selama agustus badan sering ngedrop. Entah karena banyak acara di sekolah, entah karena teralihkan dengan kesibukan anak-anak dan kerjaan biasanya. Bisa sehari keluar rumah 4 hari aku tidur ga bisa bangun. 
Yang live si Papih sendirian, tentu dengan keterbatasannya juga. Dimana dia harus megang rumah, anak-anak, aku dan kerjaan backing. Huft. Ngedropnya sampai ga bisa buka mata, sampai jarang aku baca chat grup. Sekalinya kebaca malah baca tentang chat asuransi atau investasi *hadehhhh. Hal-hal yang ga pengen aku baca malah ini.

Kukuku menghitam dan habis, kukunya patah semua. Kuku-kuku yang kusayangi selama ini. Huhuhu. Sampai mendelep kukunya copot sendiri saking kurang kuatnya huhu. Perihlah atuh mau pegang apapun susah. Mau rapiin juga susah karena pas baru muncul dah patah lagi. Huhuhu.

Itu kuku belum badan.

Wajah ketutup sama filter aja, perawatan muka aku dah capek. Cuma karena ada produk aja aku mau ga mau harus nyoba, sisanya wassalam. Itupun aku live ga lama, sisanya banyak digantiin papih.

Badan jangan ditanya, nyeri-nyeri semua. Aku bolak balik aja ga berubah sakitnya, minum obat. Mau mengaduh kayak biasanya ga tega sama suami. Soalnya aku dah sering banget kejang tidur, dan dia jagain. Selama agustus jangan ditanya berapa kali aku kejang. Badan rasanya kayak dipukuli :((.

Duh sedih sendiri
Sudah dua tahun seperti ini, apa aku bisa bertahan? Coba kalau aku sehat disehatin lagi, kalau ga hayuk dicepetin biar aku ga menyusahkan suami dan anak-anakku. Aku kan juga sudah selalu berusaha semangat sehat :((. 

Perih (Dalam arti sebenarnya), sakit banget badan terus-terusan nahan pedih nyeri tubuh yang tidak kunjung hilang. Hiks, aku capek.

Related Posts

Posting Komentar