Di balik angka statistik yang menggambarkan tingginya jumlah penderita diabetes di Indonesia, tersimpan cerita pilu dari mereka yang harus menghadapi komplikasi seperti luka diabetes. Luka yang kerap kali dianggap sepele ini, jika tidak dirawat dengan baik, dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan pasien. Namun, biaya perawatan yang tinggi sering kali menjadi kendala utama bagi banyak penderita, terutama yang berasal dari kalangan kurang mampu.
NS. Ahmad Hasyim W, M.KEP., MNG., SP.KMB atau biasa dikenal dengan Ahmad Hasyim Wibisono, seorang dosen Universitas Brawijaya yang memiliki keahlian khusus dalam manajemen dan pendidikan diabetes, memahami masalah ini dengan sangat baik. Setelah menyelesaikan pendidikan magisternya di Flinders University, Australia, ia memutuskan untuk mengabdikan ilmunya dengan mendirikan Pedis Care pada tahun 2015 di Malang, Jawa Timur. Klinik ini hadir dengan misi yang jelas: membantu pasien diabetes yang membutuhkan perawatan luka dengan biaya terjangkau, bahkan tanpa biaya sama sekali bagi mereka yang tidak mampu.
Peduli dengan Aksi Nyata
Pedis Care bukan hanya sekadar tempat perawatan medis. Dengan filosofi "merawat luka tanpa duka", Ahmad Hasyim dan timnya berupaya memberikan solusi nyata bagi para penderita diabetes yang memerlukan perawatan luka secara berkala. Melalui program subsidi silang, pasien yang mampu membayar penuh biaya perawatan secara tidak langsung membantu mereka yang kurang mampu. Ini bukan sekadar bisnis, melainkan bentuk gotong-royong dalam pelayanan kesehatan, di mana setiap pasien memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan perawatan terbaik.
Tidak hanya itu, Pedis Care juga bermitra dengan berbagai lembaga amal dan instansi kesehatan untuk memastikan ketersediaan dana bagi pasien kurang mampu. Bagi Ahmad Hasyim, wirausaha harus berdampak positif bagi masyarakat. Dengan lebih dari 55 tenaga kesehatan terlatih, Pedis Care telah berkembang menjadi pusat perawatan luka nomor satu di Malang, melayani pasien dengan sepenuh hati dan profesionalisme tinggi.
Inovasi Teknologi untuk Perawatan Berkelanjutan
Salah satu keunggulan Pedis Care adalah pemanfaatan teknologi tepat guna dalam proses perawatan luka. Melalui aplikasi berbasis Android, tim perawat dapat melakukan pengukuran luka dengan akurat, memantau perkembangan penyembuhan, dan memastikan kualitas perawatan tetap terjaga. Inovasi ini membuat Pedis Care mampu mencapai tingkat kesembuhan luka hingga 88% dalam waktu 12 minggu perawatan.
Pedis Care juga telah diakui secara nasional oleh Kementerian Kesehatan serta standar internasional dari World Council Of Enterosthomal Therapist (WCET). Pengakuan ini menjadi bukti bahwa pendekatan modern dan berbasis teknologi di Pedis Care mampu memberikan dampak positif yang signifikan bagi pasien.
Berkarya untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Tidak hanya berfokus pada perawatan fisik, Ahmad Hasyim dan tim juga memberikan semangat dan motivasi kepada pasien agar tetap optimis dalam proses penyembuhan. "Jika hati sehat, pikiran tenang, penyembuhan akan lebih cepat," begitu keyakinan Ahmad Hasyim. Pendekatan holistik ini memberikan dampak besar pada kesejahteraan mental dan emosional pasien, mempercepat proses penyembuhan secara keseluruhan.
Ahmad Hasyim telah meraih berbagai penghargaan, salah satunya dari Satu Indonesia Awards 2019, sebagai apresiasi atas kontribusinya di bidang kesehatan. Namun, ia tidak berhenti di situ. Melalui seminar, workshop, dan pelatihan gratis, ia terus membagikan ilmunya kepada masyarakat, menginspirasi generasi muda untuk menjadi tenaga kesehatan yang berdedikasi.
Bersama, Mewujudkan Kesehatan Berkelanjutan
Pedis Care menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi, inovasi, dan kepedulian dapat menciptakan dampak berkelanjutan bagi masyarakat. Dengan semangat "Bersama, Berkarya, Berkelanjutan", Ahmad Hasyim dan timnya telah berhasil mengubah hidup banyak pasien, membantu mereka kembali sehat dan bahagia.
Dalam waktu dekat, Pedis Care juga berencana memperluas jangkauannya melalui program health tourism bersama Kemenparekraf. Langkah ini tidak hanya akan memperkenalkan perawatan luka modern kepada wisatawan, tetapi juga membuka peluang baru bagi pengembangan sektor kesehatan dan pariwisata di Indonesia.
Tahun 2024, Pedis Care punya program Wuling atau kepanjangannya Wound Keliling. Dimana tim Pedis Care keliling ke pelosok untuk mencari pasien yang perlu dirawat lukanya. Dan ini tidak mudah pastinya, namun tim Pedis Care tetap semangat. Karena dengan kedatangannya, akan membuat para pasien ada harapan dan semangat untuk sembuh kembali.
Ahmad Hasyim Wibisono dan Pedis Care adalah bukti bahwa ketika kita berkarya bersama dengan niat yang tulus, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan, terutama dalam bidang kesehatan. Semoga semangat ini terus tersebar, menginspirasi lebih banyak orang untuk peduli dan berbagi, demi Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera #BersamaBerkaryaBerkelanjutan #KitaSATUIndonesia.
Posting Komentar
Posting Komentar