Inovasi IoT Lobstech Demi Transformasi Nelayan Lobster Berkelanjutan

Posting Komentar

Inovasi IoT Lobstech demi Transformasi Nelayan Lobster Berkelanjutan

Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan luas perairan mencapai 6,4 juta kilometer persegi, dianugerahi kekayaan laut yang melimpah. Salah satu biota laut yang kini menjadi sorotan adalah lobster. Namun, harga mahal dan sulitnya akses terhadap benih lobster membuat komoditas ini masih sulit dijangkau oleh banyak kalangan. Di sinilah muncul sosok Hendra, pemenang SATU Indonesia Awards 2021, yang membawa perubahan signifikan melalui inovasi teknologi untuk budidaya lobster di Situbondo.

Berawal dari kegelisahannya sebagai mahasiswa perikanan di Universitas Brawijaya, Hendra menyadari potensi besar lobster di Indonesia yang belum termanfaatkan secara optimal. Ironisnya, negara seperti Vietnam, yang sebagian besar menggunakan benih lobster asal Indonesia, justru menjadi salah satu produsen lobster terbesar dunia. Hal ini mendorong Hendra untuk bertindak, dengan visi besar: menjadikan lobster sebagai hidangan sehari-hari bagi masyarakat Indonesia.

Saya berkesempatan mewawancarai Hendra, sosok inovatif di balik Lobstech, dan melihat langsung bagaimana teknologi ini mengubah kehidupan petani lobster di Situbondo. Sebagai orang asli Situbondo, saya merasa bangga menyaksikan potensi luar biasa dari kekayaan laut daerah saya. Namun, saya juga terkejut mengetahui bahwa teknologi seperti Lobstech, yang menggunakan IoT untuk memantau kualitas air, belum banyak dikenal di kalangan nelayan setempat.

Lobstech Adalah Kolaborasi Nyata Teknologi dan Laut


Lobstech Adalah Kolaborasi Nyata Teknologi dan Laut
Alat inovasi Lobstech

Pada tahun 2018, Hendra memulai langkah konkret dengan mendirikan Lobstech, sebuah alat yang memanfaatkan teknologi IoT (Internet of Things) untuk memantau kualitas air laut secara real-time di perairan Situbondo. Lobstech bertindak sebagai “mata digital” yang membantu nelayan menjaga kondisi air tetap optimal untuk budidaya lobster, sehingga risiko kegagalan panen dapat diminimalisir. Data yang dikumpulkan melalui sensor ini langsung terkoneksi dengan perangkat nelayan, memungkinkan mereka membuat keputusan cepat dan akurat terkait pola budidaya.

Lobstech Adalah Kolaborasi Nyata Teknologi dan Laut

Keberhasilan Lobstech bukan hanya soal teknologi, tetapi juga pendekatan inklusif terhadap nelayan setempat. Hendra memahami betul bahwa teknologi hanya akan bermanfaat jika didukung oleh edukasi yang baik. Maka dari itu, ia rajin mendatangi para nelayan, memberikan pelatihan, dan bahkan menyediakan skema bagi hasil benih lobster bagi nelayan yang kesulitan modal. Para nelayan, yang awalnya skeptis terhadap alat ini, kini mengakui bahwa Lobstech membawa perubahan nyata dalam kehidupan mereka.

Kebangkitan Nelayan di Situbondo


Sebelum hadirnya Lobstech, banyak nelayan di Situbondo kehilangan mata pencaharian akibat penurunan budidaya ikan kerapu. Hendra melihat peluang untuk memberdayakan mereka kembali melalui budidaya lobster. Kerjasama yang terjalin antara Hendra dan para nelayan tak hanya membantu mereka bangkit dari keterpurukan, tetapi juga mempercepat siklus panen. Jika sebelumnya butuh hingga 10 bulan untuk panen, kini hanya 4 bulan, dengan pertumbuhan berat badan lobster mencapai 100 gram per bulan.
Kebangkitan Nelayan di Situbondo

Kebangkitan Nelayan di Situbondo
Tempat pengujian Lobstech berada di tengah lautan

“Saya senang kerja sama Pak Hendra. Panen jadi lebih cepat, dan beliau selalu siap membantu kalau kami nelayan kecil butuh masukan,” ujar Pak Eko, salah satu nelayan yang telah bekerja sama dengan Lobstech selama dua tahun terakhir.

Keberhasilan ini tak hanya berdampak pada produktivitas, tetapi juga kesejahteraan nelayan. Dengan hasil panen yang meningkat, ekonomi mereka kembali pulih. Tak heran jika pemerintah Kabupaten Situbondo turut mendukung pengembangan budidaya lobster yang berkelanjutan ini.

Masa Depan Lobster untuk Indonesia

Masa Depan Lobster untuk Indonesia
Lobster yang sehat dan cepat panen

Hendra memiliki impian besar: menjadikan lobster terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Saat ini, harga lobster mutiara bisa mencapai Rp1,5 juta per kilogram, dan lobster pasir sekitar Rp450 ribu per kilogram. Namun dengan inovasi teknologi dan budidaya yang tepat, Hendra yakin bahwa harga tersebut bisa ditekan, sehingga lebih banyak masyarakat bisa menikmati lobster sebagai bagian dari hidangan sehari-hari.

Meski tantangan masih ada, terutama dalam hal memproduksi benih lobster sendiri, Hendra tak gentar. Penelitiannya untuk menghasilkan benih mandiri terus berjalan, meski terkendala biaya. “Saya tetap yakin suatu saat bisa produksi benih sendiri. Harganya jadi lebih terjangkau dan lebih banyak nelayan bisa budidaya mandiri,” ungkap Hendra dengan penuh keyakinan.

Hendra juga berharap agar sepanjang 14 km pantai di Situbondo dapat dimanfaatkan sebagai zona budidaya lobster, membuka lapangan pekerjaan baru, dan mendukung visi Indonesia Emas 2045. Dengan budidaya yang berkelanjutan, industri lobster di Indonesia dapat berkembang pesat dari hulu ke hilir.

Inovasi Budidaya Lobster yang Berkelanjutan


Keberhasilan Hendra tak hanya diakui oleh masyarakat nelayan, tetapi juga oleh penghargaan SATU Indonesia Awards 2021 yang ia terima. Penghargaan ini membuktikan bahwa inovasi teknologi dapat membawa dampak besar pada sektor perikanan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Meski Hendra bukan berasal dari keluarga nelayan, dedikasinya untuk memajukan sektor perikanan Indonesia tak bisa dipandang sebelah mata. Ia percaya bahwa teknologi dan semangat kebersamaan dapat membawa perubahan signifikan. “Kalau bukan kita yang memulai, siapa lagi? Saya bukan dari keluarga nelayan, tapi saya peduli dengan masa depan perikanan di Indonesia.”

Inovasi Budidaya Lobster yang Berkelanjutan
Saya dan Hendra berfoto bersama

Lobstech telah menjadi bukti bahwa inovasi yang berkelanjutan dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi risiko, dan membuka peluang baru bagi masyarakat pesisir. Dengan visi besar menuju Indonesia Emas 2045, Hendra dan Lobstech terus bergerak maju, mengangkat lobster sebagai komoditas yang tak hanya berharga tinggi, tetapi juga membawa kesejahteraan bagi masyarakat nelayan di Indonesia. Lobstech juga membuktikan dengan #BersamaBerkaryaBerkelanjutan demi #KitaSATUIndonesia, maka masa depan Indonesia akan lebih baik.

Ikuti perjalanan saya mengunjungi tempat lobster dan uji coba Lobstech milik Hendra

Related Posts

Posting Komentar