Kampung Lali Gadget: Kearifan Lokal untuk Generasi yang Lebih Bahagia

Posting Komentar
Kampung Lali Gadget Kearifan Lokal untuk Generasi yang Lebih Bahagia

Seiring berkembangnya teknologi, tantangan baru muncul bagi para orang tua. Di era digital ini, tidak sedikit anak-anak yang semakin lekat dengan gadget, hingga mengancam perkembangan sosial dan psikologis mereka. Fenomena ini mendorong Achmad Irfandi, seorang pemuda asal Dusun Bendet, Desa Pagerngumbuk, Wonoayu, Sidoarjo, untuk mengambil langkah nyata melalui gerakan Kampung Lali Gadget (KLG), yang ia dirikan pada tahun 2018. Gerakan ini bertujuan mengajak anak-anak di desanya, dan masyarakat secara umum, untuk meninggalkan kecanduan gadget sejenak dan kembali menikmati permainan tradisional serta nilai-nilai kearifan lokal.

Memulai dari Keprihatinan

Kampung Lali Gadget Kearifan Lokal untuk Generasi yang Lebih Bahagia

Achmad Irfandi, kelahiran 12 Mei 1993, lahir dan besar di Desa Pagerngumbuk, menyaksikan langsung perubahan drastis di lingkungannya. Ketika ia kecil, suasana desa selalu ramai dengan tawa anak-anak yang asyik bermain bersama di luar rumah. Namun, situasi ini berubah seiring meningkatnya penggunaan gadget. Rasa prihatin Irfandi semakin memuncak ketika pandemi memaksa semua orang, termasuk anak-anak, untuk belajar dari rumah menggunakan perangkat digital.

Di saat itulah ia menyadari bahwa anak-anak di desanya semakin tenggelam dalam dunia virtual. Konsentrasi belajar berkurang, dan permainan tradisional yang dahulu memupuk kebersamaan perlahan terlupakan. Irfandi tak ingin situasi ini terus berlanjut; ia memutuskan untuk bertindak, meski hanya dari kampung halamannya.

Ruang Belajar dan Bermain yang Menyenangkan

Kampung Lali Gadget Kearifan Lokal untuk Generasi yang Lebih Bahagia

Kampung Lali Gadget bukan hanya tempat bermain, tetapi gerakan yang melibatkan komunitas setempat untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang layak bagi anak-anak agar mereka bisa lepas dari ketergantungan gadget. Di kampung ini, anak-anak diajak untuk kembali mengenal permainan tradisional, seperti gobak sodor, congklak, lompat tali, dan permainan lainnya yang mampu mengasah keterampilan sosial, motorik, dan emosional mereka.

Irfandi bekerja sama dengan para pemuda Desa Pagerngumbuk untuk mewujudkan visinya. Mereka mengembangkan berbagai program menarik yang berhasil menarik perhatian anak-anak di sekitar, bahkan dari luar Sidoarjo. Program seperti Minggu Bermain dan Edukasi Dolanan dilakukan secara rutin untuk mengisi waktu anak-anak dengan aktivitas yang mendidik dan menyenangkan.

Selain permainan, Kampung Lali Gadget juga memiliki program Jaringan Kampung Layak Anak yang bertujuan menciptakan lingkungan aman bagi anak-anak. Masyarakat desa didorong untuk bersama-sama mendukung inisiatif ini, menjadikan desa mereka tempat yang layak untuk tumbuh kembang anak.

Respons Positif dari Masyarakat

Kampung Lali Gadget Kearifan Lokal untuk Generasi yang Lebih Bahagia


Gerakan Kampung Lali Gadget ternyata diterima dengan sangat baik, bukan hanya oleh masyarakat desa, tetapi juga oleh banyak pihak di luar desa, termasuk figur publik. Artis seperti Luna Maya turut memberikan dukungan melalui kunjungan langsung dan kampanye donasi untuk membangun Museum Dolanan Rakyat Indonesia di desa ini. Kehadiran para tokoh publik ini semakin mengukuhkan keberadaan KLG sebagai proyek sosial yang layak diperhitungkan, sekaligus memberikan motivasi bagi Irfandi dan timnya untuk terus mengembangkan gerakan ini.

Kehadiran Kampung Lali Gadget juga menjadi alternatif bagi para orang tua yang resah dengan kecanduan gadget yang dialami anak-anak mereka. Kegiatan-kegiatan yang ada di kampung ini, dari permainan hingga edukasi tentang kearifan lokal, mampu mengalihkan perhatian anak-anak dari gawai. Mereka terlihat bahagia dan antusias bermain, tanpa mengeluh meskipun tak bersentuhan dengan layar gadget selama seharian penuh.

Menerima Penghargaan Satu Indonesia Awards Astra 2021 dan SDGs Action Awards 2024

penghargaan SDGs Action Awards 2024

Kerja keras Irfandi dan tim KLG tidak sia-sia. Pada tahun 2021, Kampung Lali Gadget menerima penghargaan Satu Indonesia Awards dari Astra, sebuah penghargaan bergengsi yang diberikan kepada mereka yang berdedikasi dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Penghargaan ini menjadi bukti pengakuan atas dampak positif yang telah diberikan Kampung Lali Gadget bagi anak-anak dan komunitas di sekitar desa Pagerngumbuk.

Penghargaan ini tidak hanya menjadi penghargaan untuk Irfandi dan timnya, tetapi juga sebagai pengakuan bahwa upaya mengembalikan kebahagiaan anak-anak dan melestarikan permainan tradisional adalah hal yang sangat berharga di tengah era digital ini. Semangat ini pula yang menjadi dasar gerakan berkelanjutan untuk terus melibatkan masyarakat dalam melestarikan kearifan lokal.

Tahun ini, Kampung Lali Gadget mendapatkan penghargaan SDGs Action Awards 2024 yang diberikan pada tanggal 7 Oktober 2024. Selamat tim Yayasan Kampung Lali Gadget!.

Berkelanjutan untuk Masa Depan Anak Indonesia

Kampung Lali Gadget: Kearifan Lokal untuk Generasi yang Lebih Bahagia

Semangat Kampung Lali Gadget untuk membawa anak-anak kembali ke alam nyata dan membangun interaksi sosial yang sehat menunjukkan bahwa langkah kecil bisa berdampak besar. Irfandi dan timnya tidak hanya membantu anak-anak mengurangi ketergantungan pada gadget, tetapi juga membuka ruang bagi mereka untuk belajar nilai-nilai gotong royong, kerjasama, dan kedekatan emosional dengan teman-teman sebaya.

Gerakan ini memberi kita inspirasi bahwa membangun masa depan generasi mendatang tidak selalu harus dilakukan dalam skala besar. Dimulai dari kampung, dari hal-hal sederhana yang penuh kearifan lokal, anak-anak kita bisa tumbuh dengan lebih sehat dan bahagia. Irfandi berharap bahwa Kampung Lali Gadget dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menciptakan ruang yang serupa, sehingga semangat Bersama, Berkarya, Berkelanjutan benar-benar bisa diwujudkan di seluruh Indonesia.

Harapan untuk Masa Depan


Kampung Lali Gadget adalah gambaran tentang bagaimana kolaborasi antara pemuda dan masyarakat dapat menciptakan perubahan yang berkelanjutan. Dengan memberikan ruang bagi anak-anak untuk tumbuh bebas dari kecanduan gadget, kampung ini telah menunjukkan bahwa kearifan lokal dan permainan tradisional masih relevan di era digital ini. Mimpi Irfandi dan timnya adalah agar setiap anak di Indonesia dapat tumbuh dalam lingkungan yang sehat, di mana mereka bisa bermain, belajar, dan berkembang tanpa terjebak dalam dunia virtual yang membatasi interaksi sosial mereka.

Semoga semangat Bersama, Berkarya, Berkelanjutan ini dapat terus berkembang, melahirkan lebih banyak Kampung Lali Gadget di seluruh pelosok Indonesia, menjaga generasi penerus kita agar tumbuh bahagia dengan kekayaan budaya lokal yang lestari.

Related Posts

Posting Komentar